Makalah Sejarah
Kerajaan Pajajaran
Disusun oleh:
1. Joko
Epando
2. Katon
Nurcahyo
3. Lara Gustina
4. Mushiyana
Guru
Pembimbing:
Revi Yunita, S.Pd
SMA N 1 LEBONG
SAKTI
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Kerajaan Padjajaran”.
Penulisan makalah ini
adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran
Sejarah di SMAN 1 Lebong Sakti.
Dalam Penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan
makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini, khususnya
kepada semua pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini.
.
Lebong, 17 Maret 2014
Daftar isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………………..
ii
Daftar
Isi…………………………..…………………………………………………………. iii
Bab .1 Pendahuluan
1.1Latar Belakang.……………...…………………………………………………………....1
1.2 RumusanMasalah.............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................. 1
1.4 Metodelogi
Penulisan.........................................................................................................2
Bab .2 Pembahasan
2.1 Letak
Geografis Kerajaan Pajajaran.............................................................................. 3
2.2 Latar
Belakang berdirinya kerajaan Pajajaran............................................................... 3
2.3 Berkembangnya
kerajaan Pajajaran.............................................................................. 4
2.4 Kehidupan
Politik......................................................................................................... 3
2.5
Kehidupan Ekonomi..................................................................................................... 4
2.6
Kehidupan Sosial dan Budaya...................................................................................... 5
2.7
Kehidupan Agama........................................................................................................ 5
2.8 Runtuhnya
Kerajaan Pajajaran..................................................................................... 6
Bab.3 Penutup
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 7
3.2 Saran............................................................................................................................. 7
Daftar Pustaka..........................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Di Indonesia banyak sekali terdapat
kerajaan,salah satunya yaitu kerajaan pajajaran yang terletak di Jawa Barat.Diketahui
kerajaan ini berdiri sesudah runtuhnya kerajaan Tarumanegara, hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya sebuah candi di desa cangkuang dekat Leles yang
keberadaannya pastinya belum dapat diketahui, akibat dari data-data yang kurang
untuk mengungkapkannya secara pasti. Para ahli berpendapat selain kerajaan
Tarumanegara, terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan padjajaran,namun
tidak dapat diketahui dimana pastinya lokasi kerajaan tersebut.
Beberapa catatan menyebutkan bahwa
kerajaan pajajaran di dirikan pada tahun 923 oleh Sri jayabhupati, seperti yang
di sebutkan dalam prasasti sanghyang tapak (1030 M) dikampung Pangcalikan dan
Bantarmuncang, tepi Sungai Cicati, Cibadak, Sukabumi.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana
proses terbentuknya kerajaan pajajaran?
2) Apa
saja aspek kehidupan kerajaan pajajaran?
3) Faktor
apa saja yang menyebabkan runtuhnya kerajaan pajajaran
1.3 Tujuan Masalah
1) Untuk
mengetahui proses terbentuknya kerajaan pajajaran.
2) Untuk
mengetahui apa saja aspek kehidupan kerajaan pajajaran.
3) Untuk
mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan pajajaran.
1.4 Metodelogi Penulisan
Dalam membuat makalah ini kami
mengambil sumber dari buku dan internet, apabila ada kesalahan dan kesamaan
dalam penulisan dan penyajiannya kami
ucapkan mohon maaf.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Letak geografis
Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran adalah
sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan beribukotanya di Pakuan (bogor) di jawa
barat. Dalam naskah-naskah kuno nusantara, kerajaan ini sering pula di sebut
juga negeri sunda,pasundan,atau berdasarkan nama ibu kotanya yaitu pakuan
pajajaran.Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan ini di dirikan tahun 923
oleh sri jayahupati seperti yang di sebutkan dalam prasasti sanghyang tapak.
2.2 Latar belakang
berdirinya Kerajaan Pajajaran
Berdasarkan
alur sejarah galuh,kerajaan pajajaran berdiri setelah wastu kencana wafat tahun
1475 karena sepeninggal rahyang wastu kencana kerajaan galuh dipecah dua di
antara susuktunggal dan dewa niskala dalam kedudukan sederajat. Pajajaran atau
pakuan pajajaran beribukota di pakuan (Bogor) dibawah kekuasaan Prabu susuktunggal
(sang haliwungan) dan kerajaan galuh yang meliputi parahyangan tetap berpusat
dikawali dibawah kekuasaan Dewa Niskala (Ningrat kancana). Oleh sebab itu pula
prabu susuktunggal dan Dewa Niskala tidak mendapat gelar ”Prabu Siliwangi”,
karena kekuasaan keduanya tidak meliputi seluruh tanah pasundan sebagaimana
kekuasaan Prabu wangi dan rahyang wastu kencana (Prabu Siliwangi 1). Cikal bakal
kerajaan pajajaran sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas dari kerajaan–kerajaan
pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu kerajaan Tarumanegara, kerajaan Sunda
dan kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan kerajaan Pajajaran
merupakan kelanjutan dari kerajaan–kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejaran
yang ada, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini, antara lain mengenai ibukota
pajajaran yaitu pakuan.
2.3 Berkembangnya kerajaan pajajaran
Kerajaan Pajajaran awalnya
terletak di daerah Galuh,Jawa Barat.Raja pertama Kerajaaan Pajajaran bernama
sena.Namun tahta kerajaan Pajajaran kemudian direbu oleh saudara raja Sena yang bernama purbasora. Raja Sena dan
keluarganya terpaksa meninggalkan keratin. Tidak lama kemudian,Raja Sena
berhasil merebut kembali tahta kerajaan pajajaran.
Raja Pajajaran selanjutnya
adalah Jayahubpati,pada masa pemerintahannya, kerajaan pajajaran mengembangkan
ajaran Hindu waisnawa. Setelah Jayahubpati kerajaan di perintah oleh Rahyang
Niskala Wastu Kencana. Pada masa pemerintahannya, pusat kerajaan di pindahkan
ke Kawali. Raha Wastu kemudian, di gantikan oleh Hayam Wuruk. Peristiwa ini
terjadi pada tahun 1357 dan di sebut dalam kitab Pararaton sebagai oerang
Bubat. Ketika perang bubat terjadi Sri Baduga Maharaja bersama seluruh
pengiringnya tewas. Kerajaan Pajajaran di ambil alih oleh Hyang Bunisora
(1357-1373), pengasuh putra mahkota Wastu kencana yang masih kecil.Hyang
Bonisora berkuasa selama 14 tahun. Pada prasasti batu tulis,raja ini di sebut
juga Prabu Guru Dwataprani.
Kerajaan Pajajaran selanjutnya
di perintahkan secara beruntun oleh Wastu Kencana, tohaan, salalu sang Ratu
Jayadewata ,di perkirakan bahwa Kerajaan telah terdapat penduduk beragama
islam. Hal ini tergambar dari tulisan seorang ahli Portugis yang bernama Tome
Pires (1513) yang menyatakan bahwa di wilayah Timur kerajaan ini terdapat
banyak menganut Islam.Tampaknya pengaruh Islam belum masuk ke pusat kerajaan. Namun,pengaruh
Islam dari kerajaan Demak di Jawa Tengah mulai mengancam kerajaan Pajajaran. Oleh
karena itu Jayadewata bermaksud meminta bantuan Portugis di Malaka untuk
menghadapi kerajaan dan usaha itu terlambat karena pada tahun 1527,pasukan yang
dipimpin oleh Falatehan dari Demak berhasil menguasai Pelabuhan terbesar
Kerajaan Pajajaran. Ketika itu, yang berkuasa di Pajajaran adalah Ratu Samiam,putra
Jayadewata.
Setelah Pelabuhan Sunda Kelapa
di rebut oleh oleh Kerajaan Demak,Kerajaan pajajaran harus menghadapi serangan
Kerajaan Banten dari arah Barat. Pengganti Samiam, yaitu Prabu Ratu Dewata, berusaha
mempertahankan ibu kota Pajajaran dari pasukan Maulana Hasanudin dan putranya
Maulana Yusuf pada tahun 1579.
2.4 Kehidupan Politik
Bentuk dan sistem pemerintahan
raja raja Pajajaran hanya dapat diketahui dari beberapa orang raja saja. Raja
raja yang diketahui pernah memerintah dikerajaan Pajajaran diantaranya sebagai
berikut:
Maharaja Jayabhupati dalam
prasasti ditulis maharaja Jayabhupati menyebut dirinya Haji Ri sunda.Sebutan
ini bertujuan meyakinkan kedudukannya sebagai raja kerajaan Pajajaran. Raja
Jayabhupati memeluk agama Hindu beraliran waisnawa. Pusat pemerintahannya
diperkirakan berada di daerah Pakuan Pajajaran dan kemudian pindah ke Kawali.
Rahyang Niskala Wastu
Kencana Raja ini naik tahta menggantikan raja
Maharaja Jayabhupati pusat pemerintahannya terletak di Kawali dan istananya
bernama Surawisesa.
Rahyang Dewa Niskala raja
Dewa Niskala atau Rahyang Ningrat Kencana,i raja menggantikan Rahyang Niskala
Wastu Kencana.Namun tidak diketahui bagaimana Kencana siste Pemerintahannya.
Sri Baduga Maharaja Sri
Baduga Maharaja bertahta di pakuan pajajaran. Pada pemerintahannya,terjadi
pertempuran yang sangat besar dalam kitab Pararaton disebut Perang Bubat.
Peristiwa ini terjadi tahun 1357 M. Dalam pertempuran itu,semua pasukan
pajajaran gugur termasuk raja Sri Baduga sendiri beserta putrinya.
Hyang Wuni Sora
Raja ini berkuasa menggantikan Raja Sri Baduga Maharaja. Setelah ia
berturut-turut digantikan oleh Prabu Niskala Wastu Kencana (1371-1474 M), Tohaan
(1475-1482 M) yang berkedudukan di Galuh, Ratu Jay Dewata (1482-1521 M).
Ratu Samian atau Prabu
Surawisesa pada masa Pemerintahannya, pada tahun1512 M
dan 1521 M, ia berkunjung ke Malaka untuk meminta bantuan portugis dalam rangka
menghadapi kerajaan demak. Namun bantuan yang diharapkan itu ternyata sia-sia,
karena pelabuhan terbesar kerajaan pajajaran, yaitu Sunda Kelapa sudah dikuasai
oleh pasukan kerajaan demak dibawah pimpinan Fatahilah. Akibatnya, hubungan Pajajaran
dengan dunia luar terputus.
Prabu Ratu Dewata
(1535-1543) raja ini memerintah menggantikan prabu
Susawisesa. Pada masa pemerintahannya, terjadi berbagai serangan dari kerajaan
Banten yang dipimpin oleh Maulana Hasanudin, dibantu oleh anaknya Maulana
Yusuf. Berkali-kali pasukan Banten (Islam) berusaha merebut ibukota Pajajaran
tahun 1579 M. Peristiwa ini mengakibatkan runtuhnya kerajaan hindu Pajajaran di
Jawa Barat.
2.5 Kehidupan Ekonomi
1)
Perdagangan laut
Kerajaan pajajaran memiliki enam
pelabuhan penting,yakni pelabuhan Banten,Pontang,Cigade,Tamagra,Kelapa(Sunda
kelapa atau jakarta sekarang),dan Cimanuk (mungkin Pamanukan sekarang).Setiap
pelabuhan dikepalai oleh seorang syahbandar yang bertanggung jawab kepada raja
dan bertindak sebagai wakil raja di bandar-bandar yang dikuasai.
Melalui keenam pelabuhan
itu,KerajaanPajajaran melakukan perdagangan dengan daerah atau negara
lain.Wilayah perdagangan mencapai pulau sumatra bahkan kepulau Maladewa.Barang-barang
dagangan sebagai sumber penghasilandan kerajaan pajajaran umumnya berupa bahan
makanan dan lada.Tetapi barang dagangan yang lebih penting adalah
beras.Barang-barang lain yang dapat diperoleh dipelabuhan kerajaan pajajaran
seperti sayur-sayuran,sapi,kambing,biri-biri,babi,tuak,dan
buah-buahan.Disampang itu,ada jenis bahan pakaian yang didatangkan dari
cambay(india).Mata uang yang digunakan sebagai alat tukar adalah mata uang cina
.
2)
Pedagang Darat
Kerajaan Pajajaran juga
memiliki lalu lintas perdagangan darat yang cukup penting. Jalan darat itu
berpusat di PakuanPajajaran,ibu kota kerajaan.Jalan yang satu menuju ke arah
timur dan yang lain menuju ke arah barat.
Jalan menuju ke arah timur
menghubungkan Pakuan Pajajaran dengan karang sambung yang terletak di tepi
Sungai Cimanuk,melalui Cileungsi dan Cibarusa lalu membelok ke Karawang.Dari
Tanjung Puraini di teruskan ke Cikao dan Purwakarta,dan berakhir di Karang
Sambung.
Sedangkan
jalan lain yang menuju ke arah barat,mulai dari Pakuan Pajajaran melalui
Jasinga dan Rangkasbitung,menuju Serang dan berakhir di Banten.Jalan darat lain
dari Pakuan Pajajaran menuju Ciampea mulai daroi Muara Cianten.Melalui jalan
darat dan sungai tersebut hasil bumi kerajaan Pajajaran diperdagangkan.Melalui
jalan itu pula bahan yang diperlukan oleh penduduk yang berada di daerah
pedalaman di salurkan.Dengan demikian,sistem perekonomian di Kerajaan Pajajaran
sudah berkembang dan sudah maju saat itu.
2.6 Kehidupan Sosial
dan Budaya
Ø Kehidupan sosial
Dalam perkembangan
kehidupan sosial dari masyarakat pajajaran dapat digolongkan menjadi:
·
Golongan seniman
seperti pemain gamelan,pemain wayang,penari.
·
Golongan petani.
·
Golongan pedagang .
·
Golongan yang dianggap
jahat,yaitu tukang coprt,tukang rampas,begal,malingdan sebagainya.
Ø Kehidupan Budaya
Sejak zaman Kerajaan
Tarumanegara,kehidupan kebudayaan rakyat Jawa Barat (rakyat sunda) dipengaruhi
oleh budaya Hindu.Pengaruh agama Hindu terhadap Kerajaan Tarumanegara dapat
diketahui dari:
·
Arca-arca Wisnu di
daerah Cibuaya dan arca-arca rajarsi.
·
Kitab parahyangan dan
kirtab sanghayan siksakanda.
·
Cerita-cerita dalam
sastra sunda kuno bercorak hindu.
2.7 kehidupan agama
Agama resmi yang dianut di
Kerajaan Pajajaran adalah agama Hindu, tetapi sebenarnya saat itu agama leluhur
sudah mulai kembali mendesak keberadaan agama Hindu. Keadaan tersebut membuat
pemuka Hindu saat itu harus “kompromi” dengan ajaran leluhur. Salah satu bentuk
kompromi tersebut adalah dengan diposisikannya Batara Seda Niskala di
atas dewa-dewa Hindu. Batara Seda Niskala adalah sebutan lain untuk Hiyang,
yaitu dewa tertinggi pada ajaran leluhur yang menciptakan, menguasai, dan
menentukan kehidupan manusia dan kehidupan alam pada umumnya. Dia berada di
luar alam kehidupan manusia, yaitu bersemayam di Kahiyangan. Sifat-sifat Hiyang
tercermin dalam julukan-Nya, antara lain Batara Seda Niskala (Yang Gaib), Batara
Tunggal (Yang Maha Esa), Sanghiyang Keresa (Yang Kuasa), Batara
Jagat (Yang Menguasai Alam Semesta). Mereka pun membuat ajaran keyakinan,
tata cara peribadatan kepada Hiyang, dan etika hidup keagamaan mereka
sendiri. Ajaran keyakinan, tata cara peribadatan, dan etika hidup keagamaan
mereka dinamai agama Jatisunda. Para penduduk yang tidak puas terhadap
ajaran agama Hindu dan Budha, maka muncullah agama Jatisunda sebagai jalan
keluarnya.
2.8 Runtuhnya Kerajaan
Pajajaran
Kerajaan pajajaran runtuh pada tahun
1579 akibat serangan kerajajan sunda lainnya,yaitu kesultanan
Banten.Berakhirnya zaman pajajaran di tandai dengan di boyongnya Palangka
Sriman Sriwacana(Singgahsana raja),dari Pakuan Pajajaran Ke Keraton Surosowan
di Banten oleh pasukan Maulana yusuf.Batu berukuran 200x160x20 cm itu
diboyonngkan ke Banten karena tradisi politik agar di Pakuan pajajaran tidak di
mungkinkan lagi penobatan raja baru,dan memungkinkan dan menandakan Maulana
yusuf adalah penerus kerajaan sunda yang sah karena buyut perempuannya adalah
puteri Sri baduga maha raja,raja kerajaan sunda Palangka Sriman Sriwacana
tersebut saat ini bisa di temukan di
depan bekas keraton Surosoan di Banten.Masyarakat Banten menyebutnya Watu
Gilang,berarti mengkilap atau berseri,sama artinya dengan kata sriman.Saat itu
diperkirakan terdapat sejumlah Punggawa istana yang meninggalkan istana lalu
menetap di daerah Lebak.Mereka menerapkan tata cara kehidupan mandala yang
ketat, dan sekarang mereka dikenal sebagai orang Baduy.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan-kerajaan diketahui
berdiri sesudah runtuhnya kerajaan Tarumanegara hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya sebuah Candi di desa Cangkuang dekat leles yang keberadaannya
pastinya belum diketahui, akibat dari data-data yang kurang untuk mengungkapkannya secara pasti.
Kerajaan pajajaran adalah
sebuah kerajaan hindu yang diperkirakan
beribukotanya di pakuan (bogor) jawa barat. Adapun Raja-rajanya yaitu:
Ø Maharaja
Jayabhupati
Ø Rahyang
Niskala Wastu Kencana
Ø Rahyang
Dewa Niskala
Ø Sri
Baduga Maharaja
Ø Hyang
Wuni Sora
Ø Ratu
Samian atau Prabu Surawisesa
Ø Prabu
Ratu Dewata
Kerajaan pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat
serangan kerajajan sunda lainnya,yaitu kesultanan Banten.
3.2 Saran
Kita sebagai warga negara
Indonesia,Sebaiknya harus lebih mengetahui lagi tentang sejarah
kerajaan-kerajaan yang ada di indonesia,seperti kerajaan pada makalah yang kami
buat ini,yaitu mengenai kerajaan pajajaran,dan kita sebagai warga negara
indonesia harus menjaga dan melindungi peninggalan-peninggalan yang diwariskan
kepada kita sebagai generasi muda Indonesia.
Daftar Pustaka
Q.Siti
Waridah.2004.Sejarah Nasional. Jakarta: Bumi Aksara
Badrika,I
Wayan.2006.Sejarah untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar