Kata
Penghantar
Puji syukur kami
kirimkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga hasil dari praktikum ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Praktek dalam
suatu pelajaran kimia sangat penting karena untuk menyakinkan jawaban secara
ilmiah, dengan adanya kerja kelompok dalam tugas praktek kimia bisa memudahkan
untuk menjawab secara ilmiah sehingga dari setiap individunya yakin dari
jawaban yang telah dibuktikan kebenarannya dalam praktek kimia tersebut.
Semoga makalah ini bisa memberi manfaat
bagi kita semua.
Daftar Isi
Kata Pengantar
....................................................................................................
1
Daftar Isi
.............................................................................................................
2
Bab I.
Pendahuluan
.............................................................................................
3
Latar
Belakang........................................................................................
3
Tujuan
....................................................................................................
3
Waktu dan Tempat
.................................................................................
3
Alat dan Bahan
......................................................................................
4
Bab II.
Pembahasan
..........................................................................................
5
Langkah Kerja
......................................................................................
5
Hasil dan Pembahasan
.......................................................................... 5
Bab III. Penutup
...............................................................................................
9
Kesimpulan
..........................................................................................
9
Saran
.....................................................................................................
9
Daftar Pustaka
..................................................................................................
10
Bab
I. Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Secara
garis besar gula termasuk dalam rangkaian karbohidrat. Karbohidrat ini dibagi
menjadi 3 kelompok yaitu monosakarida, di sakarida dan poli sakarida.
Mono sakarida misalnya: glukosa,fruktosa, galaktosa
Disakarida misalnya fruktosa, maltosa, laktosa
Poli sakarida misalnya pati, selullosa, glikogen.
Mono sakarida misalnya: glukosa,fruktosa, galaktosa
Disakarida misalnya fruktosa, maltosa, laktosa
Poli sakarida misalnya pati, selullosa, glikogen.
Rumus
kimia glukosa adalah C6H12O6, artinya adalah
bahwa glukosa tersusun 6 atom Carbon (C), 12 atom Hidrogen (H), 6 atom oksigen
(O).
Jika
2 sendok makan gula putih (pasir) dilarutkan ke dalam segelas air, maka akan
didapatkan larutan gula. Larutan dapat dikelompokkan atas larutan elektrolit
dan larutan non-elektrolit. Sedangkan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi
larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik sedangkan larutan nonelektrolit tidak menghantarkan
arus listrik, telah dijelaskan oleh seorang ahli kimia swedia Svante August
Arrhenius (1859-1927).
B. Tujuan
1. Mengetahui
daya hantar listrik padatan/larutan senyawa glukosa/gula pasir
2. Mengetahui
daya kelarutan senyawa glukosa/gula pasir dalam pelarut polar atau nonpolar
C. Waktu
dan Tempat
Selasa,
22 Oktober 2013 bertempat di Lab. Fisika
D. Alat
dan Bahan
-
Glukosa/gula pasir (C6H12O6) 2 sendok
-
Gelas kimia 2 buah
-
Lampu LED 2 buah
-
Kabel secukupnya
-
Minyak sayur secukupnya
-
Batang pengaduk/sendok
-
HVS
Bab II. Pembahasan
A. Langkah
Kerja
1. Ambillah
1 sendok makan glukosa, letakkan dikertas HVS secara bertumpuk
2. Sentuhlah
tumpukan glukosa tersebut dengan ujung paku alat uji. Kedua ujung paku jangan
saling bersentuhan. Perhatikan lampu alat uji (menyala/tidak menyala)
3. Siapkan
air dalam gelas kimia
4. Masukkan
glukosa yang sudah diuji tersebut kedalam air/gelas kimia, aduk-aduk.
Perhatikan apa yang terjadi (larut/tidak larut).
5. Masukkan
kedua ujung paku kedalam larutan glukosa tersebut. Ujung paku jangan sampai
bersentuhan. Perhatikan lampu alat uji (menyala/ tidak menyala)
6. Lakukan
hal yang sama cara kerja 1-5 mengunakan minyak sayur sebagai pengganti air.
B. Hasil
dan Pembahasan
Tabel Pengamatan Glukosa dengan Air
Aspek
yang diamati
|
Glukosa
padat
|
Air
+ Glukosa
|
Lampu
(terang/redup/mati)
|
Lampu
mati
|
Lampu
mati
|
Kelarutan
(larut/tidak larut)
|
Tidak
larut
|
Larut
|
Tabel Pengamatan Glukosa dengan Minyak
Aspek
yang diamati
|
Glukosa
padat
|
Minyak
+ Glukosa
|
Lampu
(terang/redup/mati)
|
Lampu
mati
|
Lampu
mati
|
Kelarutan
(larut/tidak larut)
|
Tidak
larut
|
Tidak
larut
|
Larutan yang
memberi nyala lampu merupakan larutan elektrolit sedangkan jika tidak ada
reaksi atau perubahan apa-apa maka larutan tersebut merupakan larutan
nonelektrolit.
Larutan Elektrolit
Larutan
elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat
elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk
ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut
elektrolit kuat dan larutan yang dibentuknya disebut larutan elektrolit kuat.
Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air
disebut elektrolit lemah dan larutan yang dibentuknya disebut larutan
elektrolit lemah.Larutan elektrolit dapat
menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas.
Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Contoh zat
elektrolit yang terurai dalam air menjadi ion-ion:
NaCl (aq)
→ Na+ + Cl-
HCl (aq) → H+ + Cl-
H2SO4 (aq) → 2 H+ + SO42-
NaOH (aq) → Na+ + OH-
CH3COOH (aq ) → CH3COO - + H+
HCl (aq) → H+ + Cl-
H2SO4 (aq) → 2 H+ + SO42-
NaOH (aq) → Na+ + OH-
CH3COOH (aq ) → CH3COO - + H+
Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan
larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu
sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk
ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler. Contoh zat nonelektrolit
yang tidak terurai menjadi ion-ion:
C6H12O6
→ C6H12O6
C2H5OH → C2H5OH
CO(NH2)2 → CO(NH2)2
C2H5OH → C2H5OH
CO(NH2)2 → CO(NH2)2
Larutan elektrolit
dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan nonelektrolit tidak
menghantarkan arus listrik, telah dijelaskan oleh seorang ahli kimia dari Swedia
Svante August Arrhenius (1859-1927).Arrhenius
menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel
berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan
tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan
muatan negatif.Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion
yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif
disebut anion.Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam suatu larutan
disebut prosesionisasi.
Ketika diberi beda potensial, Ion
yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda (+) sedangkan ion yang bermuatan
positif bergerak menuju katoda (-) karena adanya perbedaan muatan. Aliran ion
inilah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.
Senyawa sepetri
glukosa dalam bentuk padatan maupun larutan tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena tidak mengalami ionisasi atau tetap dalam bentuk molekul.
Larutan nonelektrolit terdiri atas zat-zat nonelektrolit yang tidak dilarutkan
ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan,
mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya
larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.Contoh larutan non
elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol
(C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa
(C6H12O6), dan lain-lain.
Ketika suatu zat dilarutkan dalam
air, maka terdapat 3 kemungkinan yang terjadi yakni zat tersebut larut secara
sempurna, larut sebagian dan tidak larut dalam air. Glukosa jika dilarutkan
dalam pelarut polar (air) maka glukosa tersebut akan larut dalam air. Sedangkan
jika glukosa dilarutkan dalam pelarut nonpolar (minyak) maka glukosa tidak akan
larut dengan minyak.
Bab
III. Penutup
Kesimpulan
Glukosa
/ gula pasir (C6H12O6) merupakan larutan nonelektrolit karena
dari hasil percobaan glukosa tidak menghantarkan arus listrik, tidak
terionisasi, lampu tidak menyala, dan tidak terdapat gelembung gas. Glukosa
jika dilarutkan dalam pelarut polar (air) akan larut sedangkan dalam pelarut
non polar (minyak) glukosa tidak larut.
Saran
Dalam melakukan
suatu praktek kimia kita harus melakukannya dengan hati-hati agar tidak terjadi
kecelakaan dalam percobaan dan mengamati dengan seksama percobaan tersebut
sehingga kita mendapatkan jawaban yang benar secara ilmiah.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar