DINAS PENDIDIKAN
NASIONAL PEMUDA DAN
OLAHRAGA
SMA
NEGERI 01 LEBONG
SAKTI
MAKALAH PENJAS
MASALAH HIV/AIDS
Disusun oleh:
Adelina Efriyanti
Adinda Rahma Kasih
Aris Munandar
Joko Epando
Nadila Saputri
Putra Apriono
Vebi Beonardo
Kelas : XI IPA 1
Guru Mata
Pelajaran
Rinaldo,
Kata
Pengantar
Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT
atas rahmat yang diberikan. Berkat
petunjuk-Nya makalah penjaskes ini dapat diselesaikan. Salawat kepada
Rasulullah Muhammad SAW akan selalu tercurah.
Sehingga kami dapat membuat makalah penjas
mengenai HIV/AIDS ini, dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Terima kasih untuk anggota
kelompok yang sudah berpartisipasi dan mengerjakan tugasnya dengan baik..
Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah
ini, kami harap ada kritik dan saran karena kami juga masih dalam tahap
belajar.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR........................................................................................................
ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................................ 3
1.3
Tujuan Masalah.................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 4
2.1 Pengertian HIV/AIDS........................................................................................ 4
2.2
Bahaya HIV/AIDS.............................................................................................. 6
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mendengar kata virus mungkin yang ada di pikiran kalian adalah sesuatu yang
membahayakan, apalagi mendengar virus HIV/AIDS. Kita semua mungkin sudah banyak
mendengar cerita-cerita menyeramkan tentang HIV/AIDS, apalagi penyebaran
HIV/AIDS ini berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada di sekitar
kita.
Acquired
immunodeficiency syndrome (AIDS) pertama kali dikenal pada tahun 1981 di
Amerika Serikat dan disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV-1). AIDS
adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan system kekebalan tubuh; bukan
penyakit bawaan tetapi diddapat dari hasil penularan. penyakit ini merupakan
persoalan kesehatan masyarakat yang sangat penting di beberapa negara dan
bahkan mempunyai implikasi yang bersifat internasional dengan angka moralitas
yang peresentasenya di atas 80 pada penderita 3 tahun setelah timbulnya
manifestasi klinik AIDS. Pada tahun 1985 Cherman dan Barre-Sinoussi melaporkan
bahwa penderita AIDS di seluruh dunia mencapai angka lebih dari 12.000 orang
dengan perincian, lebih dari 10.000 kasus di Amerika Serikat, 400 kasus di
Francis dan sisanya di negara Eropa lainnya, Amerika Latin dan Afrika. Pada
pertengahan tahun 1988, sebanyak lebih dari 60.000 kasus yang ditegakkan
diagnosisnya sebagai AIDS di Amerika Serikat telah dilaporkan pada Communicable
Disease Centre (CDC) dan lebih dari setengahnya meninggal. Kasus-kasus
AIDS baru terus-menerus di monitor untuk ditetapkan secara pasti diagnosisnya.
Ramalan baru-baru ini dari United States Public Health Service menyatakan,
bahwa pada akhir tahun 1991, banyaknya kasus AIDS secara keseluruhan di Amerika
Serikat doperkirakan akan meningkat paling sedikit menjadi 270.000 dengan
179.000 kematian. Juga telah diperkirakan, bahwa 74.000 kasus baru dapat di
diagnosis dan 54.000 kematian yang berhubungan dengan AIDS dapat terjadi selama
tahun 1991 saja. Sebagai perbandingan dapat dikemukakan, kematian pasukan
Amerika selama masa perang di Vietnam berjumlah 47.000 korban.
Selain itu, berdasarkan data Departemen kesehatan (Depkes) pada periode
Juli-September 2006 secara kumulatif tercatat pengidap HIV positif di tanah air
telah mencapai 4.617 orang dan AIDS 6.987 orang. Menderita HIV/AIDS di
Indonesia dianggap aib, sehingga dapat menyebabkan tekanan psikologis terutama
pada penderitanya maupun pada keluarga dan lingkungan disekeliling penderita.
Secara fisiologis HIV menyerang sisitem kekebalan tubuh penderitanya. Jika
ditambah dengan stress psikososial-spiritual yang berkepanjangan pada pasien
terinfeksi HIV, maka akan mempercepat terjadinya AIDS, bahkan meningkatkan
angka kematian. Menurut Ross (1997), jika stress mencapai tahap kelelahan (exhausted
stage), maka dapat menimbulkan kegagalan fungsi system imun yang
memperparah keadaan pasien serta mempercepat terjadinya AIDS. Modulasi respon
imun penderita HIV/AIDS akan menurun secara signifikan, seperti aktivitas APC
(makrofag); Thl (CD4); IFN ; IL-2; Imunoglobulin A, G, E dan anti-HIV.
Penurunan tersebut akan berdampak terhadap penurunan jumlah CD4 hingga mencapai
180 sel/ l per tahun.
Pada umumnya, penanganan pasien HIV memerlukan tindakan yang hampir sama.
Namun berdasarkan fakta klinis saat pasien control ke rumah sakit menunjukkan
adanya perbedaan respon imunitas (CD4). Hal tersebut menunjukkan terdapat
factor lain yang berpengaruh, dan factor yang diduga sangat berpengaruh adalah
stress.
Stress yang dialami pasien HIV menurut konsep psikoneuroimunologis,
stimulusnya akan melalui sel astrosit pada cortical dan
amigdala pada system limbic berefek pada hipotalamus, sedangkan hipofisis akan
menghasilkan CRF (Corticotropin Releasing Factor). CRF memacu
pengeluaran ACTH (Adrenal corticotropic hormone) untuk
memengaruhi kelenjar korteks adrenal agar menghasilkan kortisol. Kortisol ini
bersifatimmunosuppressive terutama pada sel zona fasikulata.
Apabila stress yang dialami pasien sangat tinggi, maka kelenjar adrenal akan
menghasilkan kortisol dalam jumlah besar sehingga dapat menekan system imun
(Apasou dan Sitkorsky,1999), yamg meliputi aktivitas APC (makrofag); Th-1
(CD4); sel plasma; IFN ; IL-2;IgM-IgG, dan Antibodi-HIV (Ader,2001).
Perawat merupakan factor yang berperan penting dalam pengelolaan stress,
khususnya dalam memfasilitasi dan mengarahkan koping pasien yang konstruktif
agar pasien dapat beradaptasi dengan sakitnya. Selain itu perawat juga berperan
dalam pemberian dukungan social berupa dukungan emosional, informasi, dan
material (Batuman, 1990; Bear, 1996; Folkman Dan Lazarus, 1988).
Salah satu metode yang digunakan dalam penerapan teknologi ini adalah model
asuhan keperawatan. Pendekatan yang digunakan adalah strategi koping dan
dukungan social yang bertujuan untuk mempercepat respon adaptif pada pasien
terinfeksi HIV, meliputi modulasi respon imun (Ader, 1991 ; Setyawan, 1996; Putra,
1990), respon psikologis, dan respon social (Steward, 1997). Dengan demikian,
penelitian bidang imunologi memilki empat variable yakni, fisik, kimia, psikis,
dan social, dapat membuka nuansa baru untuk bidang ilmu keperawatan dalam
mengembangkan model pendekatan asuhan keperawatan yang berdasarkan pada
paradigm psikoneuroimunologi terhadap pasien HIV (Nursalam, 2005).
1.2 Rumusan Masalah
·
Apa pengertian
HIV/AIDS ?
·
Apa bahaya HIV/AIDS
?
1.3 Tujuan Masalah
·
Mendeskripsikan
pengertian HIV/AIDS.
·
Mendeskripsikan
bahaya HIV/AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
penyebab AIDS yang menyerang sel darah putih manusia yang merupakan bagian
terpenting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini hidup di dalam darah
penderita HIV, virus ini juga tidak memandang usia, warna kulit, orientasi
seksual, agama maupum faktor pembeda lainnya. Sekali saja HIV hidup dalam tubuh
kita, itu artinya kita sudah terinfeksi virus ini, dan sejauh ini belum ada
obat untuk memusnahkan virus HIV ini, namun masih banyak upaya-upaya yang dapat
kita lakukan untuk menghindari virus HIV.
Dengan
demikian sel-sel darah putih melindungi seseorang dari jatuh sakit. Inilah yang
disebut kekebalan tubuh manusia, yang merupakan daya tahan tubuh seseorang.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, maka virus ini akan menyerang sel darah
putih. Selanjutnya akan merusak dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam
sel dan merusak bagian yang memegang peranan pada kekebalan tubuh. Sel darah
putih yang telah dirusak tersebut menjadi lemah dan tidak lagi mampu melawan kuman-kuman penyakit. Lambat-laun sel
darah putih yang sehat akan sangat berkurang. Akibatnya, kekebalan tubuh orang
tersebut menjadi menurun dan akhirnya sangat mudah terserang penyakit.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, berarti mengidap HIV di dalam tubuhnya,
disebut “HIV+” (baca: HIV positif) atau
pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi HIV dalam beberapa tahun pertama
belum menunjukkan gejala apapun. Sehingga secara fisik kelihatan tidak berbeda
dengan orang lain yang sehat. Namun dia mempunyai potensi sebagai sumber
penularan, artinya dapat menularkan virus kepada orang lain. Setelah periode 7
hingga 10 tahun, atau jika kekebalan tubuhnya sudah sangat melemah karena
berbagai infeksi lain, seorang pengidap HIV mulai menunjukkan gejala-gejala dan
tanda- tanda bermacam-macam penyakit yang muncul karena rendahnya daya tahan
tubuh. Pada keadaan ini orang tersebut disebut sebagai penderita AIDS.
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome. Syndrome yang bahasa Indonesia-nya adalah Sindroma, merupakan
kumpulan gejala dan tanda penyakit. Deficiency dalam bahasa Indonesia berarti
kekurangan. Immune berarti kekebalan, sedangkan Acquired berarti diperoleh atau
didapat. Dalam hal ini, “diperoleh” mempunyai pengertian bahwa AIDS bukan
penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan karena keturunan dari
penderita AIDS, tetapi karena terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS.
Oleh karena itu, AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan tanda dan gejala
penyakit akibat hilangnya atau menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang.
AIDS merupakan fase terminal (akhir) dari infeksi HIV.
Telah disebutkan bahwa seorang pengidap HIV daya tahan
tubuhnya terganggu sehingga mudah terserang penyakit, bahkan serangan sesuatu
penyakit yang untuk orang lain dapat digolongkan sebagai penyakit ringan, bagi
seorang pengidap HIV atau penderita AIDS penyakit tersebut dapat menjadi berat,
bahkan dapat menimbulkan kematian. Misalnya penyakit influensa, pada orang
sehat penyakit ini, akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih satu
minggu, meskipun tidak diobati sama sekali asalkan penderita makan, tidur dan
istirahat yang cukup. Pada pengidap HIV dan penderita AIDS, penyakit influensa
ini akan menetap lebih lama bahkan semakin parah pada waktu tertentu. Seorang
penderita AIDS dapat meninggal oleh penyakit infeksi lain yang menyerang
dirinya akibat kekebalan tubuhnya yang terganggu (disebut infeksi
oportunistik).
Dalam proses
perkembangan virus HIV dari infeksi menjadi penyakit AIDS ada 4 fase, yaitu:
Fase 1 :
Fase ini dimulai tepat setelah infeksi, dan berlangsung selama beberapa minggu.
Fase 1 ditandai dengan tidak enak badan seperti flu, meski pada 20% penderita
mengalami flu yang parah, namun tes HIV yang dilakukan pada fase ini mungkin
menunjukkan bahwa penderita tidak terinfeksi HIV.
Fase 2 :
Fase ini adalah tahap terpanjang diantara fase lainnya, bahkan dapat
berlangsung hingga 10 tahun. Pada fase ini gejala pada penderita hampir tidak
terlihat, padahal sebenarnnya pada fase inilah virus sedang berkembang. Secara
perlahan HIV menghancurkan sel-sel CD-4 yang berjumlah banyak untuk melawan
penyakit, dengan sedikitnya sel-sel CD-4 yang penderita miliki, sistem
kekebalan tubuh penderita akan terus menurun, walaupun tubuh akan mengganti sel
CD-4 yang rusak sebanyak mungkin, namun tetap saja sel CD-4 akan kalah dengan
perkembangan virus HIV yang berkembang sangat cepat.
Fase 3 :
Fase ini dimulai ketika sel CD-4 dalam tubuh sudah dikuasai virus HIV. Ketika
sistem kekebalan tubuh sudah gagal, penyakit-penyakit akan mudah masuk ke dalam
tubuh penderita, dan ironisnya penyakit ini mengendalikan tubuh penderita dan
berbagai gejala penyakitpun berkembang. Pada awalnya terjadi gejala-gejala
ringan seperti: lelah, diare, inveksi jamur, demam, berkeringat pada malam hari
, berat badan terus menurun, pembengkakkan elenjar limpa, sariawan terus
menerus. Tetapi seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, gejala-gejala
ini akan semakin parah.
Fase 4 :
Pada fase ini, ketika gejala-gejala penyakit seperti Tuberculosis (Kanker)
menjadi semakin parah, selanjutnya penderita didiagnosis menderita AIDS. Pada
fase ini obat-obatan anti virus hanya bisa memperlambat perkembangan virus HIV
saja
2.2 Bahaya Besar Penyakit HIV/AIDS
Bahaya Besar
Penyakit HIV/AIDS yaitu:
1. Tidak ada
obat.
AIDS
merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang mudah
menular dan mematikan. Virus tersebut merusak system kekebalan tubuh manusia,
dengan akibat turunnya/hilangnya daya tahan tubuhnya sehingga mudah terjangkit
dan meninggal karena penyakit infeksi, kanker lainnya. Dan sampai saat ini
belum ditemukan vaksin pencegahnya atau obat untuk penyembuhannya.
2. Kematian.
Menurut
perhitungan WHO (1992) tidak kurang dari 3 orang di seluruh dunia terkena
infeksi virus AIDS setiap menitnya. Dan yang mengerikan adalah jumlah penderita
70% adalah kalangan pemuda/usia produktif.
3. Serangan
Bagi Anak Muda.
Kelompok
resiko tinggi terjangkitnya penyakit bahaya ini adalah homoseksual,
heteroseksual, promiskuitas, penggunaan jarum suntik pecandu narkotik dan free
sex serta orang-orang yang mengabaikan nilai- nilai moral, etik, dan agama
(khususnya para remaja/generasi muda usia 13-25 tahun).
4. Tidak
Bermoral.
Pola dan
gaya hidup barat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan perubahan-perubahan nilai
kehidupan yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama,
termasuk nilai-nilai hubungan seksual antar individu.
5. S-e-k-s Bebas
Permasalahan lain yang berdampak sangat tinggi bagi penularan
virus AIDS adalah remaja yang meninggalkan rumah/minggat menjadi anak jalanan,
dan tuna susila yang melakukan seksual aktif dan pecandu narkoba secara bebas
dan tidak terjaga kebersihan/kesehatannya.
6.
Bunuh Diri
Jika seseorang menderita penyakit ini, maka akan menimbulkan
depresi yang mendalam, semangat hidup rendah dan hilang kepercayaan diri.
permasalahan ini telah banyak memakan korban jiwa, sebab dari mereka-mereka
yang terjangkit penyakit ini selalu mengakhiri penyakit yang di deritanya
dengan bunuh diri.
7.
Gila
Orang yang Hilang kepercayaan diri, banyak dijahui orang
karena penyakit yang dideritanya ini akan menimbulkan stress yang begitu berat,
jika Stress yang diderita terus dibiarkan maka akan menyebabkan kegilaan alias
tidak mempunyai kesadaran normal.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan
berikutnya
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah di atas itu,
bawasannya kita harus Waspada terhadap Virus HIV AIDS. Di atas juga menjelaskan
tentang pengertian HIV AIDS, asal usul-nya, cara penularannya, masa
inkubasinya, gejalanya hingga yang beriso tinggi terkena HIV AIDS.
Anda bisa membacanya dengan lebih lengkap
lagi di atas yang telah saya susun dengan rapi. Kita sebagai orang yang sehat
harus waspada terhadap virus tersebut, kalau bisa kita juga jangan sampai
terlibat/terkena virus HIV AIDS.
3.2 Saran
Saran saya kepada si pembaca jangan mendekatlah
dengan virus HIV AIDS agar kita tidak terjerumus k dalam virus tersebut,
biasanya orang yang terkena virus HIV itu gara-gara orang itu psiko tinggi
(heteroseksual) biasanya banyak terjadi pada kaum perempuan yang selalu gonta
ganti pasangan. Itulah saran dari saya, terutama kepada kaum perempuan yang
suka gonta ganti pasangan.
DAFTAR
PUSTAKA
rijalhabibulloh.blogspot.com/2015/04/makalah-hiv-aids.html
Maulanusantara.files.wordpress.com
Flexner, C.
1998. HIV-Protease Inhibitor. N. Engl. J.Med. 338:1281-1293
Patrick,
A.K. & Potts, K.E. 1998. Protease Inhibitors as Antiviral Agents.
Clin.Microbiol. Rev. 1 penyakithivaids.com/1: 614-627
There are some natural remedies that can be used in the prevention and eliminate diabetes totally. However, the single most important aspect of a diabetes control plan is adopting a wholesome life style Inner Peace, Nutritious and Healthy Diet, and Regular Physical Exercise. A state of inner peace and self-contentment is essential to enjoying a good physical health and over all well-being. The inner peace and self contentment is a just a state of mind.People with diabetes diseases often use complementary and alternative medicine. I diagnosed diabetes in 2000. Was at work feeling unusually tired and sleepy. I borrowed a glucometer from a co-worker and tested at 760. Went immediately to my doctor and he gave me prescription like: Insulin ,Sulfonamides, but I could not get the cure rather to reduce the pain and brink back the pain again. I found a woman testimony name Comfort online how Dr Akhigbe cure her HIV and I also contacted the doctor and after I took his medication as instructed, I am now completely free from diabetes by doctor Akhigbe herbal medicine.So diabetes patients reading this testimony to contact his email drrealakhigbe@gmail.com or his Number +2348142454860 He also use his herbal herbs to diseases like:SPIDER BITE, SCHIZOPHRENIA, LUPUS,EXTERNAL INFECTION, COMMON COLD, JOINT PAIN, BODY PAIN, EPILEPSY,STROKE,TUBERCULOSIS ,STOMACH DISEASE. ECZEMA, PROGERIA, EATING DISORDER, LOWER RESPIRATORY INFECTION, DIABETICS,HERPES,HIV/AIDS, ;ALS, CANCER , MENINGITIS,HEPATITIS A AND B, THYROID, ASTHMA, HEART DISEASE, CHRONIC DISEASE. AUTISM, NAUSEA VOMITING OR DIARRHEA,KIDNEY DISEASE, WEAK ERECTION. EYE TWITCHING PAINFUL OR IRREGULAR MENSTRUATION.Dr Akhigbe is a good man and he heal any body that come to him. here is email drrealakhigbe@gmail.com and his Number +2349010754824
BalasHapusObat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }
BalasHapusJangan lupa teruskan info.penting ini kepada masyarakat atau lingkungan di sekitar kita supaya mereka jangan jatuh ke jurang penyakit tersebut....🙏🙏
BalasHapusthanks soal penjaskes tentang hiv
BalasHapus