TUGAS SOSIOLOGI
LAPORAN PENELITIAN
KEBIASAAN REMAJA KELUAR
MALAM
DISUSUN OLEH
:
DELFI
AGUSTRINA
KATON
NURCAHYO
NADILA
SAPUTRI
OKTARIA
SILVIANI
VIVI
ASRINA OKIAWATI
KELAS : X IPA 1
GURU PEMBIMBING :
SHERLY DISKY S.Pd
SMA NEGERI 01 LEBONG
SAKTI
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyusun laporaan penelitian ini. Kami mengucapkan terima
kasih kepada ibu guru sosiologi kami, ibu Sherly Disky S.Pd, yang telah
menugaskan kami untuk mengerjakan tugas laporan penelitian ini. Ucapan terima
kasih juga ditujukan kepada pembaca yang telah bersedia membaca laporan
penelitian ini.
Adapun
topik yang dibahas adalah hal yang menyangkut masalah kenakalan remaja yaitu
“KEBIASAAN REMAJA KELUAR MALAM”. Kami juga berharap semoga laporan penelitian
ini dapat digunakan sebaik-baiknya.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bilamana isi makalah ini ada kekurangan. Saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat kami harapkan sebagai upaya penyempurnaan laporan penelitian ini.
Lebong, Mei 2014
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR
................................................................................................... ii
DAFTAR ISI
.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................................. 1
A.
Latar Belakang
............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C.
Tujuan Masalah
............................................................................................ 2
D. Manfaat
Masalah .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
................................................................................... 3
A. Teori
yang Mendasari
................................................................................. 3
B. Hipotesis
Penelitian .................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN
................................................................................ 6
A. Metode
Pengumpulan Data .......................................................................... 6
B. Populasi
dan Sampel
.................................................................................... 6
C.
Tempat dan Waktu Penelitian
...................................................................... 6
D. Instruman
Penelitian
..................................................................................... 6
BAB IV
PEMBAHASAN
............................................................................................. 7
BAB V
PENUTUP................................
........................................................................ 9
A.
Kesimpulan
................................................................................................... 9
B.
Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa remaja, seseorang akan beralih
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Maka dari itu, masa ini juga disebut
sebagai masa pencarian jati diri. Dalam masa pencarian jati diri, remaja banyak
sekali mengalami masalah-masalah. Tiap aspek dalam diri remaja menimbulkan
suatu permasalahan baru bagi remaja. Dalam masa ini, Ia sedang mencari pola
hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode
coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering
menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungannya, terutama orang tuanya. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan
kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Kenakalan remaja dalam studi masalah
sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif
perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan
perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial
yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena
dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku
menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus
ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Kenakalan remaja yang sering kali
dilakukan salah satunya adalah keluar rumah pada malam hari. Zaman sekarang
banyak remaja yang melakukan kebiasaan itu disetiap harinya. Mereka keluar
rumah hanya untuk mencari kebebasan hidup dan ingin bersenang-senang bersama
dengan teman-temannya. Mereka menikmati hidup selama beberapa jam diluar rumah,
melakukan hal-hal yang disukai bersama-sama dengan siapa saja yang diinginkan
tanpa mesti mengemukakan alasannya. Kebiasan itu disebabkan oleh berbagai
faktor baik faktor pribadi, faktor keluarga, maupun faktor lingkungan sekitar.
B.
Rumus
Masalah
1. Apa
yang menyebabkan remaja keluar malam?
2. Apa
yang dilakukan oleh remaja pada saat keluar malam?
3. Apa
dampak dari kebiasaan keluar malam?
4. Bagaimana
cara untuk mengatasi kebiasaan keluar malam?
C.
Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
apa yang menyebabkan remaja keluar malam.
2. Mengetahui
apa yang dilakukan oleh remaja pada saat keluar malam.
3. Mengetahui
dampak dari kebiasaan keluar malam.
4. Mengetahui
bagaimana cara untuk mengatasi kebiasaan keluar malam.
D.
Manfaat
Penelitian
1. Memberikan
rasa lebih berhati-hati dan lebih peduli dengan lingkungan pergaulannya.
2. Memberikan pengetahuan yang lebih baru dan lebih luas
tentang remaja.
3. Memberikan informasi ke orang tua dan guru bahwa
penelitian ini dapat digunakan untuk menyikapi, menanggulangi, dan menyadarkan
kepada anak dan anak didiknya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Teori
yang Mendasari
Masa remaja merupakan suatu periode
dalam rentang kehidupan manusia. Dalam proses ini berlangsung perubahan
biologis dan psikologis yang dialami remaja itu sendiri. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13 – 18 tahun. Pada usia
tersebut, seseoraang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian
jati diri, yang karenanya sering perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan
istilah kenakalan remaja. Kenakaln remaja meliputi semua perilaku menyimpang
dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Profesional kesehatan
mental Dr. Lynn E. Ponton berpendapat, ”Normal bagi remaja untuk
mengambil risiko.” Dr. Ponton kemudian menjelaskan bahwa adalah normal dan
bahkan mungkin sehat bagi kaum muda bila mereka ingin menjadi independen,
mencoba hal-hal baru, berada dalam situasi baru dan menarik. Itu bagian dari
proses menuju kedewasaan. Namun, banyak remaja mengambil risiko secara
berlebihan—khususnya bila mereka jauh dari pengamatan orang-tua.
Ulah para remaja yang masih dalam
tahap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain.
Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar,
salah satunya seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk
bersenang-senang sudah menjadi kebiasaan anak remaja zaman sekarang. Keluar
malam merupakan suatu aktifitas yang sering dilakukan para remaja disetiap
harinya.
Keluar rumah pada malam hari,
kedengaran seru dan asyik. Ini adalah kesempatan untuk menikmati hidup selama
beberapa jam diluar rumah, melakukan hal-hal yang disukai bersama-sama dengan
siapa saja yang diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Remaja keluar
rumah pada malam hari dikarenakan banyak hal, anak-anak remaja keluar rumah hanya
karena bosan dan merasa tidak betah berada di rumah. Terkadang jika berada di
rumah, anak-anak sering mengalami frustasi dan tekanan batin, mereka seperti
dihukum atau terbelenggu oleh peraturan yang dibuat oleh orang tuanya atau
hubungan keluarga yang kurang harmonis yang membuat anak merasa tidak betah
berada di rumah. Mereka keluar rumah hanya untuk mencari kebebasan hidup dan
ingin bersenang-senang. Pada zaman dulu, anak remaja tidak ada yang melakukan
aktivitas diluar rumah pada malam hari, mereka hanya berdiam diri di rumah dan
melakukan aktivitas didalam rumah. Mereka merasa malu dan takut dilihat
tetangga sekitar jika mereka berada diluar rumah pada malam hari, selain itu
mereka juga merasa takut kepada Tuhan Yang Maha Esa bila mereka berada di luar
rumah maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengalirnya budaya Barat
yang mulai menutupi budaya Timur yang sopan, dan melalui media-media massa
seperti koran atau majalah dan media-media elektronik seperti televisi atau
internet. Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi
tersebut makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya Timur dan Indonesiapun
mulai ditanggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak punya
sopan santun dan tata krama terhadap orang disekitar.
Diusia remaja, anak mulai meluaskan
pergaulan sosialnya dengan teman-teman sebayanya dan lingkungan sekitar.
Hubungan sosial di masa remaja ini merupakan faktor yang paling mempengaruhi
perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang dilingkungan yang
buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada
dilingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula. Teman sebaya juga sering
mempengaruhi untuk mencoba hal yang baru. Sebagaimana diketahui para remaja
umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat dahulu faktor
negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.
Remaja tidak memikirkan sebab dan
akibat apa yang terjadi, yang dilakukan mereka hanya satu yaitu
bersenang-senang. Remaja sering menghabiskan waktunya di malam hari bersama
teman-temannya. Mereka melakukan banyak hal seperti mengobrol atau bercerita
panjang lebar biasanya seputar pelajaran, film, idola, atau membicarakan
cowok/cewek yang ditaksir dsb, menikmati asyiknya suasana saat mereka berada
diluar rumah, dan juga melakukan hal-hal lainnya yang menurut mereka
menyenangkan. Akhirnya mereka ingin bersenang-sebang saja dan tidak mau
memikirkan pelajaran dan masa depannya.
Memang kebanyakan remaja tidak
punya motif jahat untuk keluar rumah dimalam hari, mereka hanya ingin
jalan-jalan dan bersenang-senang dengan teman-temannya. Namun, meskipun
demikian banyak remaja yang terjerumus kedalam masalah yang serius. Akibatnya
banyak remaja menjadi bodoh karena tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan
tidak mau memikirkan pelajaran. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya
dengan baik karena waktunya habis terbuang untuk bermain-main dan
bersenang-senang. Awalnya mereka hanya melakukan hal yang biasa-biasa saja tapi
lama-kelamaan maka akan timbul suatu pikiran untuk melakukan hal yang tidak
baik untuk dilakukan. Jika sekali saja sudah meencoba untuk tidak patuh, mudah
untuk terus terjerumus ke kesalahan yang lebih serius. Jadi tidak mengherankan
apabila keluar malam bersama teman-teman dapat mengarah ke dosa yang serius.
Yang menyedihkan, banyak remaja juga menuai konsekuensi fisik akibat perilaku
ini. Kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular lewat hubungan seks atau
kecanduan alkohol atau narkoba dan perbuatan buruk lainnya.
B.
Hipotesis
Berdasarkan kajian teori yang
dahulu, maka dirumuskan suatu hipotesis. Adapun hipotesis terkait penyebab
kenakalan remaja yaitu kebiasaan keluar malam tersebut, yaitu :
1. Kurangnya
kasih sayang orang tua.
2. Kurangnya
pengawasan dari orang tua.
3. Pergaulan
yang salah.
4. Peran
dari perkembangan IPTEK yang berdampak negatif.
5. Kurangnya
dasar-dasar agama.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Populasi
dan sampel
Populasi
dari penelitian ini adalah para remaja yang ada di daerah Ujung Tanjung. Sampel
dari penelitian ini adalah empat orang anak remaja yang diberi nama samaran
yaitu Zera, Anggina, Ratna, dan Zaidora. Sampel tersebut merupakan anak remaja
berusia sekitar 12-17 tahun yang berasal dari Ujung Tanjung. Sampel tersebut
ada yang masih bersekolah dan ada yang sudah tidak sekolah.
B.
Tempat
dan waktu penelitian
Penelitian
ini dilakukan pada hari Minggu, 4 Mei 2014 di Ujung Tanjung.
C.
Teknik
pengumpulan data
Data
yang ada dalam laporan penelitian ini diambil dari metode wawancara.
D.
Instrumen
penelitian yang digunakan
Dalam
penelitian ini instrumen atau alat yang digunakan yaitu handphone, buku, dan
pena.
BAB IV
PEMBAHASAN
Untuk
mengetahui apa sebenarnya yang membuat anak remaja melakukan aktivitas keluar
rumah pada malam hari, penulis melakukan wawancara terhadap beberapa orang
sebagai sampel. Dari segi alasan, mereka melakukan kebiasaan itu karena pengaruh
dari teman, kurangnya perhatian dari orang tua, depresi karena dikekang orang
tua dan karena tidak bersekolah lagi. Mereka keluar rumah dengan berbagai cara,
ada yang keluar secara diam-diam karena tidak diberi izin oleh orang tuanya,
ada juga orang tua yang terpaksa memberi izin karena anak yang terus memaksa
untuk tetap pergi keluar rumah dan ada juga orang tua yang memberikan izin
kepada anaknya untuk keluar rumah. Waktu yang mereka gunakan untuk beraktivitas
di luar rumah tersebut bervariasi mulai dari jam 18.30 WIB – 22.00 WIB. Hal-hal
yang mereka lakukan adalah nongkrong dan pacaran.
Malam
merupakan waktunya untuk beristirahat dan berdiam diri di rumah. Anak yang
merasa tidak nyaman jika berada di rumah cenderung ingin pergi keluar dan
mencari aktivitas yang dapat membuat mereka senang. Tidak diragukan bahwa
keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan pribadi remaja dan
menentukan masa depannya. Karena itu baik buruknya struktur keluarga memberikan
pengaruh baik atau buruknya kepribadian seorang anak. Keluarga yang berantakan
dan tidak harmonis akan menyebabkan anak kurang mendapatkan perhatian, kasih
sayang dan tuntunan pendidikan orang tua akan cenderung mudah terpengaruh oleh
lingkungan sekitar. Namun perhatian yang berlebihan yang diberikan orang tua
kepada anak juga akan membuat anak merasa seperti dikekang dan anak sering
mengalami frustasi serta tekanan batin. Hal itu menyebabkan anak merasa tidak
nyaman berada di rumah dan ingin keluar untuk mencari tempat yang nyaman dan
menyenangkan bagi mereka.
Sekolah
merupakan tempat dimana anak mendapatkan pendidikan selain dari orang tuanya,
sekolah mengajarkan anak untuk berlaku baik dan santun. Sekolah juga merupakan
tempat dimana anak-anak akan meraih cita-citanya untuk masa depan mereka.
Mayoritas anak yang tidak bersekolah tidak memiliki cita-cita untuk masa depan
mereka nantinya, mereka hanya menikmati hari-hari yang terlewati begitu saja
dengan bersenang-senang.
Dari
hasil wawancara yang kami lakukan ternyata faktor yang paling besar yang
menyebabkan remaja melakukan kebiasaan keluar malam adalah teman. Tidak dapat
dipungkiri lagi, banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena pengaruh dari
teman. Dia mengajak untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang belum diketahui
terlebih dahulu perbuatan itu benar atau salah. Pergaulan dengan teman sebaya
yang sering mempengaruhi untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus kita ke
dalamnya. Maka dari itu kita harus dapat mencari teman yang baik pribadinya.
Upaya
dan tindakan untuk mengatasi kebiasaan keluar malam
1. Peran
orang tua
Pertama,
harus ada kemauan dari orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga
tercipta keluarga yang harmonis,komunikatif dan nyaman. Kondisi yang tidak
harmonis dikeluarga akan menyebabkan anak tidak betah berada di rumah dan
merasa ingin meninggalkan rumah untuk menghilangkan kegalauan hatinya. Orang
tua sebaiknya memiliki kesantunan perkataan dan perbuatan. Santun dalam
perkataan adalah senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja, lembut,
merendahkan ssuara. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka menolong orag
lain dan memberikan contoh yang baik. Kedua, perhatian serta tanggung jawab
sbagai orang tua mutlak diperlukan. Orang tua harus tau apa saja yang dilakukan
anaknya diluar dan bagaimana cara mengatasi persoalan anaknya yang notabene
sudah bukan anak-anak lagi.
2. Peran
masyarakat
Lingkungan
masyarakat juga mempengaruhi perkembangan sosial remaj. Intuk itu lingkungan
masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk mengendalikan maraknya
kriminalitas dan hal-hal yang menyimpang yang dilakukan remaja.
3. Peran
anak muda itu sendiri
Anak
muda adalah kunci utama dari semua dampak yang ada. Semua berasal dari diri
sendiri. Apabila mereka mampu mengendalikan diri untuk tidak terjerumus ke hal
negatif mereka tak akan kehilangna masa depan cerahnya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak ke dewasa. Pada masa ini remaja berada dalam tahap pencarian jati
diri. Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering sekali
mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu
ketentraman lingkungan sekitar, salah satunya seperti sering keluar malam.
Keluar rumah pada malam hari, kedengaran
seru dan asyik. Ini adalah kesempatan untuk menikmati hidup selama beberapa jam
diluar rumah, melakukan hal-hal yang disukai bersama-sama dengan siapa saja
yang diinginkan tanpa mesti mengemukakan alasannya. Remaja keluar rumah pada
malam hari dikarenakan banyak hal. Mereka merasa bosan dan tidak nyaman berada
di rumah serta ajakan dari teman sebayanya. Mereka keluar rumah hanya untuk
mencari kebebasan dalam hidup dan bersenang-senang bersama dengan
teman-temannya.
Akibat yang ditimbulkan dari perbuatan mereka adalahdapat menggangu
kesehatan badan dapat merusak nama baik keluargaa, dan dapat mengganggu
ketentraman warga sekitar akibat dari ulah yang dilakukan mereka. Masa remaja
merupakan masa yang sangat mebutuhkan perhatian yang lebih dari orang-orang
yang ada dissekitar. Peran
dari orang tua, teman sejati, guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam
penanggulangan masalah ini. Peran ini harus dijadikan pedoman hidup,
rambu-rambu, larangan, dan contoh dengan baik dan berguna.
B.
Saran
Sebagai seorang remaja, kita harus bisa
bertanggung jawab atas apa yaang terjadi pada perkembangan remaja yang
sudah memprihatinkan ini. Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk
implementasi dari tanggung jawab tersebut adalah berusaha semaksimal mungkin
menjadi remaja yang baik agar
tidak mudah terjebak dan terpengaruh terhadap pergaulan remaja zaman sekarang, yaitu
dengan cara membekali diri dengan agama yang kuat dan
wawasan yang luas, disertai dengan berbagai kegiatan yang berguna bagi diri
sendiri dan bagi orang lain. Dan untuk orang dewasa
untuk selalu memberi contoh dan nasihat kepada para
remaja, dan melaksanakan program-program latihan dan kegiatan untuk remaja,
seperti karang taruna dan bakti sosial, agar menumbuhkan rasa saling menyayangi
antar sesama umat manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar