PEMERINTAH
KABUPATEN LEBONG
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 LEBONG SAKTI
MAKALAH BIOLOGI
PENGARUH pH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH
KACANG HIJAU
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4
OKTARIA
SILVIANI
DILA
TRI UTAMI
DELFI
AGUSTRINA
ADINDA
RAHMA KASIH
PUTRA
APRIONO
KELAS
: XII IPA 1
GURU
PEMBIMBING : HENDRA ROZI, S.Pd
SMA
NEGERI 1 LEBONG SAKTI
Jl. Lemeupit Kec Lebong Sakti
Kode Pos 39164
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh pH Tanah
Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi.
Penulisan laporan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pH
tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Kami
menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan
maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini.
Mudah-mudahan makalah Biologi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Lebong Sakti, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar belakang......................................................................................................
1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................ 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................ 2
1.4 Hipotesis ............................................................................................................. 3
BAB II SISTEMATIKA
KERJA...............................................................................
4
2.1 Alat dan Bahan....................................................................................................
4
2.2 Langkah Kerja ..................................................................................................... 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 6
3.1 Tabel Hasil
Pengamatan Dan Pembahasan ......................................................... 6
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 14
3.2 Kesimpulan ......................................................................................................... 14
3.3 Saran ................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang melangsungkan
kehidupannya. Seluruh organisme yang masih hidup melakukan pertumbuhan guna
menambah massa, volume maupun tinggi tubuh organisme. Tidak terkecuali pada
tanaman. Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang di kenal luas
di daerah tropis. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan
sering disebut kecambah. Kami memilih kacang hijau sebagai bahan uji coba
praktikum kami, karena kacang hijau adalah tanaman yang mudah ditemukan, selain
itu kacang hijau juga mengalami proses pertumbuhan yang cukup cepat
dibandingkan dengan tanaman lain, sehingga kami dapat mengamati pertumbuhannya
dengan cukup jelas.
Dalam melangsungkan pertumbuhannya, selain membutuhkan cahaya dan air,
pertumbuhan kacang hijau juga membutuhkan faktor lain, salah satunya adalah
nilai pH tanah. Sebagai makhluk hidup, kita perlu belajar untuk mengetahui
peranan pH terhadap pertumbuhan tanaman. Apabila konsentrasi H+ dalam tanah
lebih banyak dari OH-, maka suasana tanah akan menjadi asam. Sebaliknya,
apabila konsentrasi OH- lebih banyak daripada konsentrasi H+, maka suasana
tanah menjadi basa. Apabila jumlah
konsentrasi H+ sama dengan jumlah konsentrasi OH-, maka tanah akan
bersifat netral.
Apabila tanah terlalu asam atau terlalu basa, maka tanaman akan tumbuh
kurang sempurna dan kemungkinan tanaman tidak tumbuh. Memang ada beberapa
tanaman tertentu yang senang di tanah asam maupun basa. Ketersediaan unsur hara
makro didalam tanah ini sedikit sedangkan hara mikro seperti Besi dan Alumunium
tinggi. Hal ini mengakibatkan tanaman kekurangan hara dan keracunan.
Secara teoritis, angka pH berkisar antara 1-14. Angka 1 berarti kepekatan
ion Hidrogen di dalam tanah ada 10-1 atau 1/10 gmol/l. Tanah pada kepekatan ini
sangat asam. Sementara angka 14 berarti kepekatan ion Hidrogennya 14-10 gmol/l.
Tanah pada kepekatan ini sangat basa. Untuk melakukan uji coba ini kami memilih
air cuka rumah sebagai penguji pengaruh pH asam, karena air cuka rumah memiliki
pH sekitar 2,4 dan abu gosok sebagai penguji pengaruh pH basa karena memiliki
pH 7 (netral). Hal ini kami lakukan karena air cuka dan abu gosok mudah
ditemukan dikehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Adakah
pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ?
b.
Mengapa pH
tanah mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau ?
c.
Bagaimana
pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
a.
Tujuan
-
Untuk
mengetahui nilai pH yang baik bagi pertumbuhan kacang hijau
-
Mengetahui
seberapa besar pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau
b.
Manfaat
-
Dapat
memberikan pengetahuan kepada para pelajar dan petani mengenai pH yang baik untuk pertumbuhan
kacang hijau.
1.4 Hipotesis
Derajat
keasaman (pH) merupakan salah satu faktor eksternal yang memperngaruhi pertumbuhan
kacang hijau, oleh karena itu jika pH tanah tidak sesuai maka kecambah itu akan
terganggu pertumbuhannya. pH tanah yang baik untuk pertumbuhan kecambah,
menurut kami sekitar pH 7, karena pH 7 tidak terlalu asam dan tidak terlalu
basa (netral). Sehingga tidak akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
kecambah.
BAB II
SISTEMATIKA KERJA
2.1
Alat dan Bahan
a. Alat
ü Polibek
5 buah
ü pH
meter tanah
ü Buku
ü Label
ü Pena
ü Mistar
b. Bahan
ü Tanah
5 macam
ü Kacang
hijau 10 biji
ü Cuka
3 botol
ü Abu
2 kantong plastik
ü Air
aqua
2.2 Langkah
Kerja
a. Siapkan
5 buah polibek
b. Cari
tanah dari sumber yang berbeda sebanyak 5 macam. Hal ini dilakukan untuk
pengaturan nilai pH suatu tanah.
c. Masukkan
tanah ke dalam polibek yang telah disediakan untuk masing-masing tanah.
d. Ukur
nilai pH tanah dengan menggunakan alat pH meter tanah / pH tester
e. Jika
nilai pHnya sudah di ukur, tulis pada label yang telah disediakan kemudian
tempelkan label tersebut disetiap polibek sesuai dengan nilai pHnya
(Asam/netral/basa)
f. Jika
tanah yang di ukur pHnya tidak sesuai, maka lakukan manipulasi dengan
menambahkan suatu zat, seperti cuka dan abu gosok
g. Jika
nilai pH tanah yang telah dimanipulasi sesuai, maka tempelkan kembali label
dengan nilai pH yang sudah tepat.
h. Tanamkan
bibit kacang hijau di setiap polibek sebanyak 2 biji.
i.
Jika sudah selesai,
tempatkan di tempat yang memiliki cahaya yang sama.
j.
Siram bibit yang sudah
ditanam secara rutin 2 x sehari dengan jumlah yang sama.
k. Lakukan
pengamatan dan pengukuran terhadap pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
l.
Catat hasil pengukuran
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan Dan Pembahasan
a. Tabel
Hasil Pengamatan
No
|
Hari/tanggal
|
Keadaan
Keasaman tanah terhadap Pertumbuhan Panjang batang (cm)
|
|||||||
pH
10
|
pH
9
|
pH
7
|
pH
5,2
|
pH
4
|
|||||
1.
|
Kamis,
13-08-2015
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|||
2.
|
Jumat,
14-08-2015
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|||
3.
|
Sabtu,
15-08-2015
|
0
|
0
|
2
|
1
|
0
|
|||
4.
|
Minggu,
16-08-2015
|
0
|
0
|
8,5
|
5,3
|
4
|
|||
5.
|
Senin,
17-08-2015
|
0
|
0
|
11
|
7,5
|
7
|
|||
6.
|
Selasa,
18-08-2015
|
0
|
0
|
11,5
|
9
|
9
|
|||
7.
|
Rabu,
19-08-2015
|
0
|
0
|
12,5
|
11
|
11
|
|||
8.
|
Kamis,
20-08-2015
|
0
|
0
|
13
|
12
|
12
|
|||
9.
|
Jumat,
21-08-2015
|
0
|
0
|
14
|
13
|
13
|
|||
10.
|
Sabtu,
22-08-2015
|
0
|
0
|
15,5
|
14
|
13,3
|
|||
11.
|
Minggu,
23-08-2015
|
0
|
0
|
16
|
15
|
14
|
|||
12.
|
Senin,
24-08-2015
|
0
|
0
|
16,5
|
16
|
15
|
|||
13.
|
Selasa,
25-08-2015
|
0
|
0
|
18
|
17
|
15
|
|||
14.
|
Rabu,
26-08-2015
|
||||||||
Rata-rata
|
0
|
0
|
10,65
|
9,29
|
8,71
|
||||
b. Pembahasan
Tabel Pengamatan
Hari Pertama
Semua polibag yang memiliki nilai pH yang berbeda
belum ada kecambah yang tumbuh.
Hari Kedua
Semua polibag yang memiliki nilai pH yang berbeda
belum ada kecambah yang tumbuh.
Hari ketiga
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan
tanah pH 5,2 (asam) tumbuh kecambah kacang hijau dengan tinggi 1 cm. Pada
polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) tumbuh kecambah kacang hijau dengan
tinggi 2 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang
hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu dengan pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Keempat
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tumbuh setinggi 4 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 5,3
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 8,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Kelima
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tumbuh hingga 7 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 7,5
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 11 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Keenam
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah
kacang hijau tumbuh hingga 9 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah
pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 9 cm. Pada polibag
3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi
hingga 11,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang
hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah
kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Ketujuh
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tumbuh hingga 11 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 11
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 12,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari
Kedelapan
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tumbuh hingga 12 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 12
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 13 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari
Kesembilan
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tumbuh hingga 13 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 13
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 14 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari
Kesepuluh
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tumbuh hingga 13,3cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 14
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 15,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari
Kesebelas
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tumbuh hingga 14 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 15
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 16 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari
Keduabelas
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tumbuh hingga 15 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 16
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 16,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari
Ketigabelas
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam),
kecambah kacang hijau tetap berada di 15 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu
dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 17
cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi hingga 17,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
c.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan,
tanaman kacang hijau yang disiram setiap hari dengan jumlah yang sama dan
mendapatkan intensitas cahaya yang juga sama
mulai berkecambah pada saat usia 3 hari meskipun tidak semua polibag.
Pertumbuhan kecambah pada polibag dengan pH tanah 7 (netral) lebih cepat tumbuh
dibandingkan polibag dengan tanah yang memiliki pH asam / basa. Pada kondisi
ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan
mudah menyerap unsur hara. Tanah yang memiliki pH netral (tidak terlalu
asam/basa) memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman,
yaitu mengandung unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman, seperti
Nitrogen (N), Potassium/Kalium (K), dan Pospor (P). Zat-zat tersebut sangat
diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap
penyakit. Sehingga dalam proses perkecambahan tanaman akan tumbuh sempurna.
Kacang hijau yang berada di tanah dengan pH 5,2 (asam) juga mengalami
pertumbuhan, tetapi kurang sempurna dan pertumbuhannya lambat. Hal ini terjadi
karena pada tanah asam, tanah didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn. Ion-ion ini
akan mengikat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P
(fosfor), K (Kalium), S (surfur), Mg (Magnesium) dan Mo (Molibdenum) sehingga tanaman
tidak dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam
tanahnya banyak. Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion
tersebut juga meracuni tanaman. Pada tanah asam, kandungan unsur mikro seperti
seng (Zn), tembaga (Cu), dan Kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman.
Hal ini yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan produksi tanaman. Polibag
dengan pH tanah 4 (asam) tumbuh tidak sempurna daripada polibag pH 5,2. Apabila pH lebih rendah dari 4 pada
umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik
merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat. Konsentrasi Alumunium dan Besi yang tinggi pada tanah
memungkinkan terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam bentuk Alumunium Fosfat. P
yang terikat oleh Alumunium tidak dapat digunakan oleh tanaman. Tanaman yang
ditanam pada tanah yang memiliki pH asam biasanya juga menunjukkan klorosis
(peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen
atau kekurangan magnesium. Selain itu, pH tanah asam memungkinkan terjadinya
hambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses
mineralisasi unsur hara seperti N dan P dan mikroorganisme yang berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri tanah yang dapat bersimbiosis dengan
leguminosa seperti Rhizobium atau bersimbiosis dengan tanaman non leguminosa
seperti Frankia sehingga sering dijumpai daun-daun tanaman mengalami klorosis
akibat kekurangan N. Hal ini menyebabkan tanaman kacang hijau menjadi kerdil
dan tidak sempurna. Sedangkan tanaman kacang hijau yang ditanam dalam polibag
dengan pH 9 dan 10 (basa) tidak tumbuh. Hal ini terjadi karena, tanah yang
mengandung kebasaan yang tinggi biasanya tanah tersebut mengandung kadar
Kalsium yang tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan tanaman pada
tanah basa sering sekali mengalami defisiesi P. Hal ini menyebabkan unsur P
akan banyak terikat oleh Ca, sementara unsur mikro molibdenum berada dalam jumlah
banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan tanaman keracunan, sehingga
tanaman tidak dapat tumbuh dalam keadaan tanah yang mengandung kebasaan yang
tinggi.
Dari pernyataan-pernyataan diatas, terbukti
bahwa pertumbuhan kecambah sangat dipengaruhi oleh faktor pH tanah, berdasarkan
penelitian jika kita menanam kecambah pada tanah yang terlalu asam/terlalu basa
kecambah tidak akan tumbuh, meskipun tumbuh kecambah akan kurang sempurna.
Kecambah akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 7 (netral).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh dari data
yang terdapat pada tabel pengamatan pertumbuhan kecambah tersebut, dapat kita
lihat bahwa pertumbuhan kecambah pada polibag 3 dengan pH 7 (netral) memerlihatkan
pertumbuhan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan kecambah yang terdapat
pada polibag 1 (pH 4) 2 (pH 5,2), 4 (pH 9), dan 5 (pH 10). Hal ini juga bisa
dilihat dari perhitungan rata-rata pertumbuhan tinggi kecambah, yaitu pH 4 =
8,71 cm, pH 5,2 = 9,29 cm, pH 7 = 10,65 cm, pH 9 = 0, dan pH 10 = 0.
Dengan hasil pengamatan tersebut, kesimpulan yang bisa
diambil adalah bahwa pH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang
hijau. Pertumbuhan kecambah yang lebih cepat adalah pada tanah yang memiliki pH
tidak terlalu asam dan juga tidak terlalu basa, yaitu sekitar 6,5 - 7.
Sedangkan tanah yang memiliki pH asam/basa yang tinggi, pertumbuhan kecambah
akan terhambat dan tidak sempurna.
4.2 Saran
ü
Sebaiknya perlu
diadakan penelitian ulang untuk lebih memperkuat hasil penelitian.
ü
Sebaiknya dilakukan
penetian lebih lanjut untuk tanaman kacang hijau hingga tahap perkembangan dan
menghasilkan buah.
DAFTAR PUSTAKA
http://annisaulthegunners.blogspot.com/2013/10/laporan-hasil-percobaan-pada-kacang.html?m=1
LAMPIRAN FOTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar