Perencanaan Kesehatan Pribadi diri
Kelompok 4:
Dila
Tri Utami
Putra
Apriono
Reja
Gusmadi
Sri
Depi
Vebi
Beonardo
Vivi
Asrina Okiawati
Zela
Nopita
SMA Negeri 01 Lebong Sakti
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang “Perencanaan Kesehatan Pribadi diri”. Kami
mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan
penulisan dalam makalah ini dan kami juga mengharapkan kritik serta
saran untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam membuat makalah ini.
Limaupit,
Oktober 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI
.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang
............................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan
Masalah
............................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................ 2
2.1 Pengertian
Kesehatan Pribadi ..................................................................... 2
2.2 Jenis
Kesehatan Pribadi .............................................................................. 2
2.3 Hubungan
Kesehatan Jasmani dan Rohani ................................................. 11
BAB III PENUTUP
....................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan
................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kesehatan merupakan salah satu bagian
terpenting dalam hidup manusia, baik kesehatan pribadi maupun kesehatan
lingkungan. Manusia dapat beraktivitas dengan baik apabila tubuhnya sehat.
Kesehatan badan akan terjaga jika pemeliharaannya sesuai dengan anjuran pakar
kesehatan. Pribadi yang sehat bisa dikatakan sehat bila luar dan dalam tubuh
pribadi seseorang itu sudah bersih dari segala penyakit yang dapat mempengaruhi
kesehatan pribadi tersebut. Kesehatan harus didukung oleh kebersihan
lingkungan. Tanpa kebersihan, kita tidak akan sehat. Tidak mungkin kita selalu
sehat jika lingkungan disekitar kita sangat kotor.
Hasil penelitian Dede Kusmana tahun 2002
memperlihatkan bahwa orang yang mempunyai gaya hidup: tidak merokok, berolahraga
secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih
tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya hidup
sebaliknya.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa
yang dimaksud kesehatan pribadi ?
b. Apa
saja jenis kesehatan pribadi diri ?
c. Bagaimana
ciri-ciri pribadi diri yang sehat ?
d. Apa
saja faktor penyebab dan gejala gangguan kesehatan pribadi diri ?
e. Apa
saja upaya yang bisa dilakukan untuk kesehatan prinadi diri ?
1.3 Tujuan
Masalah
a. Mengetahui
apa yang dimaksud kesehatan pribadi diri.
b. Mengetahui
jenis kesehatan pribadi diri.
c. Mengetahui
ciri-ciri pribadi diri yang sehat.
d. Mengetahui
faktor penyebab dan gejala gangguan kesehatan pribadi diri.
e. Mengetahui
upaya yang bisa dilakukan untuk kesehatan prinadi diri.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kesehatan Pribadi
Kesehatan
pribadi adalah badan diri seseorang yang bersih dari segala penyakit yaitu
berasal dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusia tersebut. Pribadi
yang sehat bisa dikatakan sehat bila luar dan dalam tubuh pribadi seseorang itu
sudah bersih dari segala penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan pribadi
tersebut.
2.2
Jenis
Kesehatan Pribadi Diri
Kesehatan pribadi diri berdasarkan
sifatnya dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Kesehatan
Rohani
1.1 Pengertian
Kesehatan Rohani
a) Istilah
"KESEHATAN MENTAL" di ambil dari konsep mental hygiene. Kata mental
di ambil dari bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahasa
latin yang artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. Jadi istilah mental hygiene
dimaknakan sebagai kesehatan mental atau jiwa yang dinamis bukan statis karena
menunjukkan adanya usaha peningkatan. (Notosoedirjo & Latipun,2001:21).
b) Dr.
Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama” bahwa:
“Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam
keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin
dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi
(penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)”.
c) Menurut
paham ilmu kedokteran, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari
seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
d) Zakiah
Daradjat mendefenisikan bahwa mental yang sehat adalah terwujudnya keserasian
yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian
diri antara individu dengan dirinya sendiri dan lingkungannya berdasarkan
keimanan dan ketakwaan serta bertujuan untuk mencapai hidup bermakna dan
bahagia di dunia dan akhirat. Jika mental sehat dicapai, maka individu memiliki
integrasi, penyesuaian dan identifikasi positif terhadap orang lain. Dalam hal
ini, individu belajar menerima tanggung jawab, menjadi mandiri dan mencapai
integrasi tingkah laku.
e) Dari
beberapa defenisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dipahami bahwa
orang yang sehat mentalnya adalah terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa
serta tercapainya kemampuan untuk menghadapi permasalahan sehari-hari, sehingga
merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam dirinya. Seseorang dikatakan memiliki
mental yang sehat, bila ia terhindar dari gejala penyakit jiwa dan memanfatkan
potensi yang dimilikinya untuk menyelaraskan fungsi jiwa dalam dirinya.
1.2 Ciri-ciri
mental/rohani yang sehat
a) Terhindarnya
orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala
penyakit jiwa (psycose).
b) Kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat
serta lingkungan dimana ia hidup.
c) Pengetahuan
dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala
potensi, bakat, dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa
kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan-gangguan
dan penyakit jiwa.
d) Terwujudnya
keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai
kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakan
secara positif kebahagian dan kemampuan dirinya.
e) Pikiran
sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
f) Emosional
sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
g) Spiritual
sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan
Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan
seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang
menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
1.3 Faktor-
faktor Penyebab Gangguan mental
a) Krisis
ekonomi
Krisis ekonomi dalam keluarga/ diri
sendiri dapat menyebabkan seseorang mengalami stress, depresi, sehingga
dapat mengakibatkan orang melakukan hal negative.
b) Kekurangan
fisik
Orang yang memiliki kekurangan fisik,
bisa saja menjadi tidak percaya diri, takut, benci, bahkan sampai ingin
mengakhiri hidupnya. Hal itu terjadi karena mereka selalu dicemoohkan, merasa
tersisihkan, dan tidak terima/ tidak kuat menghadapi cobaan hidup.
c) Orang
yang memiliki mental yang lemah akan cepat stress (down) jika sedikit saja
mendapat kesulitan. Ada 2 kemungkinan penyebabnya yaitu :
Mental yang lemah karena bawaan sejak lahir dan
Karena tidak/ belum terbiasa menjalani cobaan hidup yang berat.
d) Tekanan
batin
Tekanan bathin merupakan factor akhir
yang selanjutnya akan menuju pada gangguan bathin. Seorang yang hidup layak,
namun selalu mendapat tekanan, dapat memicu stress, rasa takut, benci dan
perasaan tidak tenang.
1.4 Gejala
Gangguan Mental/ Kesehatan Rohani
Golongan yang kurang sehat mentalnya
adalah orang yang merasa terganggu ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas
mental ini biasanya disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi
kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya .
Gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya, yakni dapat dilihat dalam
beberapa segi, antara lain:
a) Perasaan
Orang yang kurang sehat mentalnya akan
selalu merasa gelisah karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya.
b) Pikiran
Orang yang kurang sehat mentalnya akan
mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesutu
yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam
melakukan sesuatu pekerjan, pemalas, pelupa, apatis dan sebagainya.
c) Kelakuan
Pada umumnya orang yang kurang sehat
mentalnya akan tampak pada kelakuan-kelakuannya yang tidak baik, seperti keras
kepala, suka berdusta, mencuri, menyeleweng, menyiksa orang lain, dan segala
yang bersifat negatif.
1.5 Upaya
Menuju Kesehatan Rohani
Dari penjelasan tersebut di atas, maka
dalam hal ini tentunya pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan kepribadian
secara keseluruhan. Pembinaan mental secara efektif dilakukan dengan
memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Pembinaan yang
dilakukan meliputi pembinaan moral, pembentukan sikap dan mental yang pada
umumnya dilakukan sejak anak masih kecil. Pembinaan mental merupakan salah satu
cara untuk membentuk akhlak manusia agar memiliki pribadi yang bermoral,
berbudi pekerti yang luhur dan bersusila, sehingga seseorang dapat terhindar
dari sifat tercela sebagai langkah penanggulangan terhadap timbulnya kenakalan
remaja.
Adapun langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk menuju kesehatan rohani yaitu sebagai berikut:
a) Berolah
raga. Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan
mengobati depresi daripada obat-obatan.
b) Ekspresikan
cinta. Memberi dan mendapatkan cinta kasih membuat hidup kita bahagia.
Mencurahkan cinta kasih kepada keluarga, kerabat dan orang lain adalah kunci
kebahagiaan rohani. Membantu orang lain membuat hidup kita lebih bermakna dan
kehadiran kita diharapkan.
c) Beribadah.
Melaksanakan ibadah dan berdoa secara rutin memenuhi kebutuhan rohani kita,
yang merupakan komponen vital dalam kesejahteraan jiwa. Mengabaikan kebutuhan
spiritual membuat jiwa kita gelisah dan tidak tenang. Berdoa merupakan sarana
yang efektif dalam mencegah dan memerangi masalah-masalah kesehatan mental.
d) Rekreasi
di luar rumah. Cobalah untuk menjauhi rutinitas dengan menghabiskan waktu di
alam. “Terapi hijau” bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menemukan
kedamaian batin, dan menenangkan pikiran kita, menemukan pencerahan dan
membebaskan dari pikiran negatif.
e) Jaga
pikiran selalu aktif dengan membaca. Membaca bisa menjadi kegiatan penguatan
mental, terutama jika kita fokus pada bacaan yang positif. Berlangganan
beberapa majalah atau membeli buku-buku biografi yang mendidik bermanfaat bagi
kesehatan mental Anda.
2. Kesehatan
Jasmani
2.1 Pengertian
Kesehatan Jasmani
a) Sadoso
Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan
seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa
lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. dengan kata
lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang
kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya.
b) Agus
Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kesegaran Jasmani adalah
kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi
daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan.
c) Sumosardjuno
dan Giri Widjojo menyatakan kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk
menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi terhadap keadaan
lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan.
d) Suratman
(1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh
(total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan
hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres
fisik yang layak.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, kesehatan jasmani adalah keadaan yang
bugar dari tubuh/ fisik kita yang memberikan kemampuan untuk menjalani
segala aktifitas sehari-hari, tanpa rasa lelah yang berarti , sekalipun
dalam kesibukan yang padat.
2.2 Ciri-ciri
Jasmani Yang Sehat
a) Kondisi
tubuh fit dan segar.
b) Daya
tahan tubuh baik/ bagus.
c) Tidak
cepat lelah.
d) Berat
badan dengan tinggi tubuh ideal.
e) Bulu/rambut
dan kuku tumbuh dengan normal.
f) Fungsi
organ tubuh bekerja dengan normal.
g) Produktifitas
bekerja dengan normal.
h) Tidak
ada gangguan/ penyakit dalam tubuh.
i)
Dapat menjalani
aktifitas dengan baik dan normal.
2.3 Faktor
Penyebab Gangguang pada Kesehatan Jasmani
a) Keadaan
Cuaca yang Buruk
Cuaca yang buruk biasanya lebih cepat menyebarkan penyakit, terutama bagi
mereka yang alergi.
b) Sistem
Imun yang Kurang Baik
Apabila system imun kurang bagus, maka virus dan bakteri akan mudah masuk ke
dalam tubuh. Maka dari itu, konsumsilah makanan yang bergizi.
c) Faktor
Genetik
Orang yang memiliki penyakit bawaan sejak lahir/ dari gen orang tuanya, harus
sedia payung sebelum hujan. Artinya, harus selalu menjaga pola hidup sehat,
karena berpotensi mengalami penyakit yang sama.
d) Pola
Hidup yang Kurang Baik
Jika seseorang hannya mengkonsumsi junk food, makanan yang serba instan, serta
tidak diimbangi dengan olahraga, hanya akan menimbun penyakit. Maka dari itu, ubahlah
dengan pula hidup sehat.
e) Penyakit
yang Berkepanjangan
Penyakit yang berkepanjangan disebabkan oleh kebiasaan buruk, seperti suka
menunda-nunda makan, sehingga orang tersebut menderita mag. Jika sudah begini,
maka sakit tersebut akan terus berlanjut hingga ada yang sampai kronis.
2.4 Gangguan
pada Kesehatan Jasmani
a) Obesitas
Obesitas disebabkan oleh penimbunan lemak yang berlebih, factor genetic dan
tidak suka berolah raga. Jika sudah begini seseorang akan sulit bergerak, dan
berpotensi besar menderita struk dan sakit jantung.
b) Anemia
Anemia merupakan penyakit kekurangan darah karena factor genetic, terlalu
banyak mengeluarkan darah dan kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi. Maka dari itu, dalam menu sehari-hari, imbangi dengan makana yang
mengandung zat besi.
c) Magh
Magh adalah penyakit yang diakibatkan oleh kebiasaan yang suka menunda makan/
makan tidak sesuai waktu/telat makan. Mungkin sebagian orang meremehkan
penyakit ini. Namun, mag merupakan penyakit berkepanjangan yang akan kita bawa
sepanjang umur. Maka dari itu, jika memiliki mag seseorang harus selalu sedia
obat pereda mag, karena mag tidak bisa di hilangkan, tapi bisa dkurangi rasa
sakitnya.
2.5 Upaya
Menuju Kesehatan Jasmani
Upaya menuju kesehatan jasmani sebenarnya mudah, namun kita terkadang
lupa/ kurang memperhatikannya. Berikut upaya menuju kesehatan jasmani:
a) Aturlah
pola makan Anda dengan baik. Artinya tidak sembarangan dan berlebihan dalam
memakan.
b) Olah
ragalah dengan teratur. Artinya Olah raga sangat berguna untuk meningkatkan
daya tahan tubuh Anda, membakar lemak, serta meningkatkan metabolisme tubuh
Anda.
c) Jangan
terlalu memikirkan masalah secara berlarut-larut. Tetapi selesaikanlah masalah
secara perlahan sambil mengucap syukur atas apa yang Anda hadapi. Seperti ada
pepatah mengatakan: “Hati yang gembira adalah obat, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang.” Jadi, Bersukacitalah senantiasa dalam menjalani hidup.
d) Makanlah
makan-makanan yang bergizi. Sepertinya pola 4 sehat 5 sempurna perlu di
tingkatkan lagi.
e) Istirahatlah
yang cukup. Istirahat berguna untuk merefleksikan pikiran Anda sejenak dari
aktivitas kehidupan yang Anda lakukan.
f) Berusahalah
untuk menyediakan waktu refreshing untuk diri Anda sendiri bersama teman.
g) Berusahalah
untuk berpikir positif terhadap sesuatu yang datang untuk menantang ego
Anda.
h) Jagalah
kebersihan Anda. Karena ada pepatah mengatakan: “Kebersihan adalah
sebagian dari iman.”
i)
Berdoa. Doa untuk
menjaga hubungan rohani Anda dengan Tuhan si pemberi kehidupan dan kesehatan.
j)
Minumlah air putih
setiap hari dan minimal 8 gelas dalam sehari.
2.6 Menu
Makanan Sehat
Makanan sehat adalah makanan yang memiliki keseimbangan gizi, mengandung serat
dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang. Berikut label
beberapa bahan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna :
karbohidrat : terdapat pada nasi, gandum, singkong, dan
lain-lain
protein : banyak terdapat pada tahu, tempe, telur daging,
dll
mineral : banyak terdapat pada sayur-sayuran
vitamin : banyak terdapat pada buah-buahan
susu
Pedoman dasar berikut adalah apa yang Anda perlu ketahui untuk membangun menu
makanan sehat setiap hari.
a) Makan
banyak makanan tinggi serat yaitu buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan,
dan gandum. Ini adalah karbohidrat “baik”, bergizi, mengisi, dan relatif
rendah kalori. Mereka harus menyediakan 20 sampai 30 gram serat makanan yang
Anda butuhkan setiap hari, yang memperlambat penyerapan karbohidrat, jadi ada
efek kurang pada insulin dan gula darah, serta memberikan manfaat kesehatan
lainnya. Makanan tersebut juga menyediakan vitamin penting, mineral, dan
fitokimia.
b) Pastikan
untuk menyertakan buah-buahan dan sayuran hijau, oranye, kuning, seperti
brokoli, wortel, melon, dan buah jeruk. Antioksidan dan nutrisi lainnya dalam
makanan dapat membantu melindungi terhadap pengembangan beberapa jenis kanker
dan penyakit lainnya. Makanlah lima atau lebih porsi sehari.
c) Batasi
konsumsi makanan manis, produk olahan gandum seperti roti putih, dan makanan
ringan asin. Hanya satu harian 12-ons sekaleng soda (160 kalori) dapat
menambahkan hingga 16 pounds selama setahun. Makanan manis Banyak juga tinggi
lemak, jadi mereka kalori-padat.
d) Kurangi
lemak hewan. Ini kaya lemak jenuh, yang meningkatkan kadar kolesterol darah dan
memiliki efek yang merugikan kesehatan lainnya. Pilih daging tanpa lemak,
unggas tanpa kulit, dan produk tanpa lemak atau rendah lemak atau tanpa lemak
susu.
e) Kurangi
konsumsi lemak trans, yang disediakan oleh minyak sayur terhidrogenasi
digunakan dalam makanan olahan yang paling di supermarket dan di banyak makanan
cepat saji.
f) Makan
lebih banyak ikan dan kacang-kacangan, yang mengandung lemak tak jenuh sehat.
Pengganti zaitun atau minyak canola untuk margarin mentega.
g) Jauhkan
porsi banyak, terutama makanan berkalori tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir
melayani ukuran telah bertambah banyak porsinya, terutama di restoran. Pilih
starter bukan suatu hidangan utama, hidangan split dengan teman, dan tidak
memesan apa saja yang berlebihan.
h) Jaga
asupan kolesterol Anda di bawah 300 miligram per hari. Kolesterol hanya
ditemukan di produk hewani, seperti daging, unggas, produk susu, dan kuning
telur.
i) Makan berbagai makanan.
Jangan mencoba untuk mengisi kebutuhan gizi anda dengan menu makanan yang sama
pada setiap hari. Ada kemungkinan bahwa tidak semua nutrisi penting telah
diidentifikasi, dan makan berbagai macam makanan membantu untuk memastikan
bahwa Anda akan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu, paparan
ini akan membatasi anda untuk setiap pestisida atau zat beracun yang mungkin
ada dalam satu makanan tertentu.
j)
Mempertahankan asupan
kalsium yang cukup. Kalsium sangat penting untuk tulang dan gigi yang kuat.
Dapatkan kalsium Anda dari sumber-sumber rendah lemak, seperti susu skim dan
yogurt rendah lemak. Jika Anda tidak dapat mendapatkan jumlah yang optimal dari
makanan, minum suplemen.
k) Cobalah
untuk mendapatkan vitamin dan mineral dari makanan, bukan dari suplemen.
Suplemen tidak dapat menggantikan diet sehat, yang memasok nutrisi dan senyawa
lain selain vitamin dan mineral. Makanan juga menyediakan “sinergi” yang banyak
nutrisi perlu efisien digunakan dalam tubuh.
l) Menjaga berat badan
yang diinginkan. Neraca energi (kalori) asupan dengan keluaran energi. olahraga
dan aktivitas fisik lainnya sangat penting untuk melengkapi menu makanan sehat
setiap hari yang Anda konsumsi.
2.3
Hubungan
Kesehatan Jasmani dan Rohani
Orang seringkali mengabaikan kesehatan rohaninya, dan hanya memikirkan
jasmaninya. Padahal sebenarnya, hubungan antara kesehatan jasmani dan rohani
adalah saling terkait. Apabila salah satu mengalami masalah, maka akan
mempengaruhi yang lainnya. Sebagai contoh, apabila rohani terlalu tertekan oleh
berbagai masalah duniawi, maka seseorang akan stress. Jika sudah begini, maka
gejala awal penyakitnya adalah pusing/ migraine, tubuh panas atau demam.
Keadaan tersebut sudah menunjukkan bahwa, antara kesehatan jasmani dan rohani
saling mempengaruhi.
Keadaan jasmani yang baik, tidak selalu dibarengi oleh rohani yang baik pula.
Maka dari itu, seseorang yang raganya terlihat sehat, tidak selalu terlihat
ceria/ tampak penat. Hal itu karena rohaninya masih tidak baik. Orang dikatakan
hidup sehat dan sejahtera, apabila jasmani dan rohaninya dalam keadaan
baik-baik saja.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan pribadi adalah badan diri seseorang yang bersih dari segala
penyakit yaitu berasal dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusia
tersebut. Pribadi yang sehat bisa dikatakan sehat bila luar dan dalam tubuh
pribadi seseorang itu sudah bersih dari segala penyakit yang dapat mempengaruhi
kesehatan pribadi tersebut.
Kesehatan pribadi diri berdasarkan
sifatnya dibagi menjadi 2, yaitu:
3. Kesehatan
Rohani
4. Kesehatan
Jasmani
Keadaan
jasmani yang baik, tidak selalu dibarengi oleh rohani yang baik pula. Maka dari
itu, seseorang yang raganya terlihat sehat, tidak selalu terlihat ceria/ tampak
penat. Hal itu karena rohaninya masih tidak baik. Orang dikatakan hidup sehat
dan sejahtera, apabila jasmani dan rohaninya dalam keadaan baik-baik saja.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penuslisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar