Rabu, 13 Juli 2016

Resensi Novel Jilbab Putih Kekasih

TUGAS BAHASA INDONESIA

MERESENSI NOVEL

 
  




Di susun Oleh :

MUSHI YANA
XI IPA-1

Guru Pembimbing:

Besti Nature S.Pd

Tahun pelajaran: 2014-2015


SMA NEGERI 01 LEBONG SAKTI
Jl. Raya Lemeu Pit Kec. Lebong Sakti
KABUPATEN LEBONG




                                       Sinopsis

Novel Jilbab Putih kekasih karya K.usman ini adalah novel yang menceritakan sosok perempuan yang senang menggunakan jibab putih. Dia adalah anak seorang pengusaha kaya, namun amat religius, penurut, dan memegang teguh keyakinannya, terutama soal jilbab yang dikenakannya meski harus perang argumen dengan Antonius Rewang, kakak kelasnya di SMA Negeri 7.Sebagai manusia normal yang dianugerahi rasa cinta, Olga menaruh hati pada seseorang bernama Hartono Gunawan Kamil alias Tono, teman yang sudah dikenalnya sejak SMP. Tono adalah seorang yang biasa-biasa saja, atau bunda Olga pada awalnya sering menyebutnya ”si kere” yang tidak sama sekali pantas bila memadu kasih dengan anaknya, Olga. Awalnya, kedua orang tua Olga tak pernah menyetujui hubungan cinta Olga dan Tono. Rencananya, orang tua Olga akan menjodohkannya dengan Antonius Rewang, seorang remaja kaya raya, anak seorang pejabat Departemen Pekerjaan Umum. Ayah Olga kerap kali mendapatkan proyek usahanya berkat kerja sama dengan ayah Antonius. Sebagai balas jasa, bunda dan ayah Olga juga kedua orang tua Anton menyetujui hubungan Olga dan Anton, bahkan sampai ke jenjang perkawinan pun. Di sinilah terjadi pergolakan batin Olga. Antara penekanan orang tuanya dan ketidaksukaanya kepada Anton, selain Anton bergama katolik.            Setelah Olga dan Tono lulus SMA, keduanya pun berpisah karena berbagai pertimbangan. Tono melanjutkan kuliahnya di jurusan Publisistik dan komunikasi, meski sambil bekerja siang dan malam. Olga, melanjutkan kuliahnya di Negeri Kangguru dengan mengambil konsentrasi akuntansi menyusul kedua kakaknya. Walaupun mereka terpisah jauh mereka masih sering berkomunikasi melalui email. Dan Tono senantiasa menunggu Olga kembali dari Australia.
Beberapa tahun kemudian, karena cita-cita sejak awal Tono ingin jadi wartawan, ia pun berhasil menjadi seorang wartawan di harian cahaya dengan jabatan sebagai pemimpin redaksi. Sebuah jabatan bergengsi di dunia pers. Tanpa diketahui, ayah Olga dan ayah Anton terjerat kasus korupsi. Ayah Olga, yang seorang pengusaha itu menyogok ayah Anton yang bekerja di Departemen Pekerjaan Umum untuk memperlancar proyek usahanya.Berita ditangkapnya pengusaha dan pejabat  pekerjaan umum itu tersiar di berbagai media, termasuk koran Cahaya, tempat Tono bekerja. Kedua keluarga, baik dari Olga dan Anton, akhirnya memusuhi Tono akibat pemberitaan itu. Mereka menuduh Tono sebagai biang kerok  kedua ayah itu dipenjara. Menurutnya, itu sebagai upaya balas dendam Tono terhadap kelurga Olga yang selama ini menghina Tono sebagai manusia ”kere”.     
Namun, setelah dijelaskan melalui kiriman email Tono kepada Olga, perempuan itu akhirnya mengerti, bahwa Tono sebagai wartawan bekerja sesuai dengan kode etik jurnalistik. Jadi, tidak mungkin Tono bekerja sesuai yang dituduhkan. Bila perlu, kata Tono, andai pemberitaan itu tak sesuai fakta, silakan para  tersangka mengajukan hak jawab. Namun, dijelaskan seperti itu, mereka pun tak bergeming.         
Ayah Olga pun keluar penjara. Harta kedua orang tua Olga disita negara, yang tersisa hanya rumah yang ada di Australia. Singkatnya, kedua orang tua Olga sadar dengan perbuatannya yang salah langkah selama ini. Mulai dari memaksa putri sulungnya menikahi lelaki yang tak dicintainya , Anton. Hingga perilaku korupsinya selama ini.Setelah sadar atas perbuatan mereka selama ini, ayah dan bunda Olga mempersilahkan kepada putri sulungnya
itu memilih jodoh sesuai dengan hati nuraninya. Dan akhirnya Tono melamar Olga,larmaran Tonopun di terima olehnya. Mereka melangsungkan pernikahan pada tanggal 11 Agustus.


  

Resensi

Judul Novel              : Jilbab Putih Kekasih

Pengarang                 : K.Usman

Penerbit                     : Republika

Tahun terbit              : 2010

Urutan Cetakan        : Ke-1

Tebal Buku               : 260 halaman

Gambar Sampul       : Perempuan  berjilbab putih

Novel ini adalah novel romantis dan dramatis. Pada novel ini menggunakan alur maju. Dan  alur ceritanya cukup ruet atau dapat membuat pembaca bingung, karena didalam novel ini juga terdapat beberapa peristiwa yang tidak dijelaskan. Seperti, pada mulanya Olga Alia Khairunnisa masih bersahabat dengan Hartono Gunawan Kamil alias Tono, tetapi pada peristiwa berikutnya ternyata mereka sudah jadian atau berpacaran. Dan hal itu tidak dijelaskan dalam cerita. Walaupun demikian penulisnya, dapat membuat pembaca penasaran, mengaduk perasaan, dan berbagai kejutan dalam setiap subjudulnya. Sehingga, itulah yang menjadi daya tarik karya K. Usman ini. Pada novel ini terdapat ungkapan repetisi/pengulangan pada tiap-tiap sub judul. Tidak diketahui pasti, apa maksud pengulangan itu. Apakah sebagai penegasan, atau ada hal lainnya. Dan hal itu dapat membuat pembaca menjadi bosan.
 Novel ini dapat dikategorikan sebagai novel religius. Sebab, banyak sekali pelajaran yang dapat dijadikan cermin dalam kehidupan. Selain disebut karya sastra religius, novel ini disebut juga novel psikologis. Karena, di dalamnya banyak sekali konflik batin yang dialami tokoh-tokohnya, terutama oleh Olga Alia Khairunnisa dan Hartono Gunawan Kamil alias Tono dalam kisah cinta yang penuh perjuangan. Selain itu, yang menarik dalam novel ini adalah cerita novel ini disesuaikan penulisnya dengan kondisi zaman. Penggambaran dalam ceritanya menunjukkan keadaan pada masa sekarang. Dan Indonesia yang dijadikan objek ceritanya, serta realitas keadaan yang ada di dalamnya. Di dalam novel ini penulis, menyinggung kesenjangan-kesenjangan sosial yang ada. Misalnya, kasus korupsi yang semakin merajalela yang  dilakukan kaum elit. Novel ini di khususksn untuk remaja atau dewasa,dan tidak di anjurkan untuk anak-anak. Kemudian di dalam novel ini juga terdapat kesalahan cetak sebanyak dua halaman yang terdapat dihalaman 31 dan 32 dan juga terdapat kata-kata yang sulit untuk di mengerti, yang terdapat pada halaman 31 seperti “pelipur husen kayu jati itu masih wangi”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar