Rabu, 13 Juli 2016

Makalah Kelompok Sosial

KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga berhasil menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “KELOMPOK SOSIAL” tepat pada waktunya.

            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah yang selanjutnya. Apabila ada kekuranga ataupun kesalahan dalam penulisan ataupun dalam ejaan penulis mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

                                                                                                Limaupit, November 2014

                                                                                                            Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................  ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................  1
1.1  Latar Belakang .................................................................................................  1
1.2  Rumusan Masalah ............................................................................................  2
1.3  Tujuan Masalah ................................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................  3
           2.1 Pengertian Kelompok Sosial ..........................................................................  3
           2.2 Syarat-syarat Kelompok Sosial ......................................................................  4
           2.3 Ciri-ciri Kelompok Sosial ...............................................................................  5
           2.4 Tipe-tipe Kelompok Sosial .............................................................................  5
           2.5 Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial ........................................................  8
           2.6 Faktor Pembentuk Kelompok Sosial ..............................................................  8
           2.7 Hubungan Antarkelompok Dalam Masyarakat ..............................................  10
BAB III PENUTUP .......................................................................................................  12
           3.1 Kesimpulan .....................................................................................................  12
           3.2 Saran ...............................................................................................................  12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................  13




 BAB I
PENDAHULUAN

                       1.1            Latar Belakang
            Kita mungkin tidak menyadari bahwa  sejak lahir hingga sekarang kita senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Kita dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah kelompok yang dinamakan keluarga, selain keluarga  kita juga termasuk anggota kelompok agama tertentu, anggota kelompok suku bangsa tertentu, anggota kelompok olahraga tertentu, anggota kelompok organisasi seperti OSIS, anggota kelompok pramuka, anggota kelompok partai politik, dan sebagainya.
            Terlihat bahwa kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan kita karena sebagian besar  kegiatan kita berlangsung didalamnya. Pada umumnya kita dilahirkan ke dunia ini seorang diri akan tetapi tidak berarti bahwa manusia secara alami merupakan mahluk individu semata. Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang memiliki naluri  untuk hidup bersama dengan manusia-manusia lain.  Ia juga memiliki hasrat  untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
            Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan masyarakat tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja  maka akan membentuk kelompok sosial mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan kelompok sosial yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial yang kita terima sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalam struktur sosial.


                         1.2       Rumusan Masalah
·         Apa yang dimaksud kelompok sosial ?
·         Apa saja syarat-syarat, ciri-ciri, dan tipe-tipe kelompok sosial ?
·         Apa yang mendorong timbulnya kelompok sosial ?
·         Apa saja faktor pembentuk kelompok sosial ?
·         Bagaimana hubungan antarkelompok dalam masyarakat ?

                             1.3       Tujuan Masalah
·         Mengetahui apa yang dimaksud dengan kelompok sosial.
·         Mengetahui apa saja syarat-syarat, ciri-ciri, dan tipe-tipe kelompok sosial.
·         Mengetahui apa yang mendorong timbulnya kelompok sosial.
·         Mengetahui apa saja faktor pembentuk kelompok sosial.
·         Mengetahui bagaimana hubungan antarkelompok dalam masyarakat.





BAB II
PEMBAHASAN

                         2.1       Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan memiliki hubungan timbal balik.
Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli.

a.       Soerjono Soekanto
Kelompok adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
b.      B. Horton dan Chester L. Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
c.       George Homans
Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.
d.      Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
e.       Ronald L. Warent 
Berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
f.       Mayor Polak
Kelompok sosial adalah sejumlah oarang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
g.      Willa Huky
Kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih , yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi 
h.      Robert K. Merton
Mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
i.        Mac Iver dan Charles H. Page
Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.

                         2.2            Syarat-syarat Kelompok Sosial
           Robert K. Merton Menyebutkan tiga kriteria atau kelompok yaitu:
1.      Memiliki pola interaksi
2.      Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok dan
3.      Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

Menurut Soerjono soekanto  himpunan manusia baru bisa dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan sbb.
1.      Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2.      Adanya hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu.
3.      Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat .
4.      Memiliki struktur , kaidah, dan pola perilaku yang sama
5.      Bersistem dan berproses

Menurut Baron dan Byrne, yaitu :
1.      Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
2.      Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang lain.
3.      Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa minggu, bulan dan tahun).
4.      Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
5.    Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga mereka memiliki set peran.
6.      Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.

                              
                          2.3            Ciri-ciri Kelompok Sosial
            Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
b.      Memiliki struktur sosial
c.       Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d.      Memiliki faktor pengikat.
e.       Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

                          2.4            Tipe-tipe Kelompok Sosial
1.      Klasifikasi Dhurkeim
Dhurkeim Membagi kelompok sosial menjadi dua yakni kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik dan yang didasarkan kepada solidaritas organik.
·   Solidaritas mekanik adalah ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja.
·     Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja.

2.      Klasifikasi Ferdinand Tonnies
Yaitu membedakan kelompok dalam masyarakat menjadi dua yaitu
·         Gemeinschaft
Yaitu merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi , dan exlusif, suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
·         Gesselchaft.
Yaitu kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama tetapimasing-masing tetap mandiri. Gesselchaft bersifat sementara dan semu.

3.      Klasifikasi charles H.Cooley dan ellsworth farris
Menurut charles H.Cooley didalam masyarakat terdapat kelompok primer . kelompok ini ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim . ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil , rukun warga dan komunitas orang dewasa.

Klasifikasi kelompok juga dikemukakan oleh ellsworth farris ia mengkritik cooley yang menurutnya hanya menjelaskan kelompok sekunder yang formal , tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. 

4.      Klasifikasi W.G.Sumner
Sumner membagi kelompok menjadi dua yaitu in-group dan out-group .menurut sumner dalam masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil dan terbesar disuatu wilayah terdapat pembagian jenis kelompok, yaitu kelompok dalam ( in- group) dan kelompok luar (out- group).

5.      Klasifikasi soerjono soekanto
Berbeda dengan dhurkeim, tonnies, colley, farris, dan sumner ,. Soerjono soekanto membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal yaitu:
a.       Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota. Kelompok ini bisa di klasifikasikan berdasarkan jumlah anggotanya
b.      Berdasarkan kepentingan wilayah.
c.       Berdasarkan derajat organisasi. Berdasarkan derajat organisasikelompok sosial dapat berupa kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali, seperti negara, sampai dengan kelompok yang tak terorganisasi seperti kerumunan.
d.      Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama. Yaitu terbagi benjadi dua yaitu: in group dan out group.
e.       Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan. Di bedakan menjadi kelompok primer dan sekunder.
-          Kelompok primer
Yaitu  kelompok-kelompok yang saling mengenal anggotanya, serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi. Syarat-syarat kelompok primer yaitu sbb:
·         Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan terdapat interaksi yang  intensif .
·         Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap individu relatif mudah untuk berinteraksi secara langsung.
·         Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota yang bersangkutan , biasanya ada hubungan darah , kekerabatan , ataupun pertemanan.

-          Kelompok sekunder
Adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang , hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi , kurang akrab , dan tidak begitu langgeng karna mereka berkumpul berdasarkan kepentingan bersama.

Dalam konteks indonesia , kelompok primer dan kelompok sekunder tercermin dalam paguyuban dan patembayan.
-          Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamia, serta bersifat kekal.
Menurut tonnies paguyuban memiliki ciri-ciri sbb:
·         Intim, yaitu hubungan menyeluruh dan mesra .
·         Privat, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
·         Ekslusif, yaitu hubungan hanya untuk kelompok sendiri bukan untuk orang lain.

Paguyuban dapat di bedakan atas 3 tipe yaitu:
·         Paguyuban karna ikatan darah atau keturunan.
·         Paguyuban karena tempat tinggal.
·         Paguyuban karena jiwa dan pikiran

-          Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama karna anggotanya karna anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang relatif pendek.

                           2.5            Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
Dalam melakukan sesuatu manusia biasanya didasari pada dorongan-dorongan tertentu. Sehingga dengan dorongan yang timbul tersebut manusia menjadi bersemangat untuk mencapai apa yang diinginkannya.

Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :
a.       Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya  tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman.
b.      Dorongan untuk meneruskan keturunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai
c.       Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal.

                         2.6            Faktor pembentuk Kelompok Sosial
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
1)      Kedekatan
a.       Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
b.      Kedekatan geografis daerah asal
Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah asal.
2)      Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain.
Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :
a.       Kesamaan kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.
b.      Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.
c.       Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.


                               2.7       Hubungan Antar Kelompok Dalam Masyarakat
1)      Dimensi hubungan antar kelompok
Menurut kinloch, hubungan antar kelompok memiliki beberapa kriteria sbb:
a.    Kriteria fisiologis
b.    Kriteri kebudayaan
c.    Kriteria ekonomi
d.   Kriteria perilaku
Dalam hubungan antara kelompok juga terdapat berbagai macam dimensi  diantaranya adalah dimensi demoghrafi, dimensi sikap, dimensi institusi ,dimensi gerakan sosial , dan dimensi type utama hubungan atarkelompok.

2)      POLA HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
Diantaranya adalah proses akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi.
1.      Akulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang mulai bertemu berbaur dan berpadu.
2.      Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapt terjadi dalam suatu hubungan antar kelompok yaitu sbb:
a.       Genosida yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu.
b.      Pengusiran
c.       Perbudakan
d.      Segregasi yaitu yaitu suatu pemisahan antara warga kulit putih dan kulit hitam diafrika selatan pada masa politik apartheid.
e.       Asimilasi
3.      Peternalisme yaitu suatu ben tuk dominasi kelompok ras pendatang dan kelompok ras pribumi. Banton membedakan tiga macam masyarakat sbb;
a.       Masyarakat metropolitan
b.      Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian masyarakat dari pribumi.
c.       Masyarakat pribumi yang dijajah
4.      Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras terseebut.
5.      Pluralisme yaitu suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak polotik dan hak perdata masyarakat.

Ahli lain yakni lieberson mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua sbb;
1.  Pola dominasi kelompok  pendatang atas pribumi (mighrant superordination)
2.  Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang ( indigenous superordination)
Liberson berpendapat bahwa suatu pola mempunyai suatu  kecenderungan untuk lebih berkembang kesuatu arah tertentu. Pola dominmasi cenderung mengarah kepada pola pluralisme , sedangkan pola akulturasi dan paternalisme cenderung mengarah pada pola integrasi.




BAB III
PENUTUP

         3.1          Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.Interaksi sosial dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat Manusia dan menimbulkan suatu proses interaksi sosial manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain.

          3.2          Saran
       Untuk kesempurnaan pembuatan makalah ini, pembaca di harapkan memberikan masukan-masukan yang reel agar supaya makalah ini kedepannya bisa mendekati kesempurnaan, karena pembuat makalah ini adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kehilafan.





Daftar Pustaka

Mayati,kun dan juju suryawati.2007.Sosiologi untuk SMA  Kelas XI.Jakarta:Esis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar