Rabu, 13 Juli 2016

Makalah Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS


Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS

 



Kelompok 2:
Anisa Mandasari
Delfi Agustrina
Katon Nurcahyo
Pedo Putra Wijaya
Reja Gusmadi
Selfi Nurpatriani
Vivi Asrina Okiawati


SMA Negeri 01 Lebong Sakti
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
2014-2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS”. Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan  penulisan dalam makalah ini dan kami juga mengharapkan kritik serta saran untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam membuat makalah ini.
Limaupit, April 2015
Penulis











DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................  i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................  ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................  1
1.1  Latar Belakang .............................................................................................  1
1.2  Rumusan Masalah ........................................................................................  2
1.3  Tujuan Masalah ............................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................  3
2.1  Penularan penyakit HIV/AIDS ....................................................................  3
2.2  Pencegahan HIV/AIDS ................................................................................  9
BAB III PENUTUP .......................................................................................................   14
3.1  Kesimpulan .................................................................................................  14
3.2  Saran ...........................................................................................................  14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................  15




                                                                                                                                                                                     BAB I
              PEMBUKAAN
  1.1            Latar Belakang
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.

Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.

Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.

Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit.



  1.2            Rumusan Masalah
·         Bagaimana cara penularan penyakit HIV/AIDS ?
·         Hal-hal apa saja yang dapat menularkan HIV/AIDS ?
·         Hal-hal apa saja yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS ?
·         Apa ciri-ciri/gejala seseorang yang terinfeksi HIV ?
·         Bagaimana proses terjadinya infeksi HIV ?
·         Bagaimana cara mencegah penularan HIV ?

  1.3            Tujuan Masalah
·         Mengetahui bagaimana cara penularan penyakit HIV/AIDS.
·         Mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menularkan HIV/AIDS.
·         Mengetahui hal-hal apa saja yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS.
·         Mengetahui apa saja ciri-ciri/gejala seseorang yang telah terinfeksi HIV.
·         Mengetahui bagaimana proses terjadinya infeksi HIV.
·         Mengetahui bagaimana cara mencegah penularan HIV.



BAB II
PEMBAHASAN
  2.1            Penularan Penyakit HIV/AIDS
HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
HIV adalah suatu virus yang biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lain melalui kontak seksual. Orang yang telah terinfeksi virus HIV akan terkena penyakit yang disebabkan oleh virus HIV tersebu, yaitu AIDS. Virus HIV yang telah masuk kedalam tubuh seseorang tidak akan menimbulkan gejala-gejala yang terlihat secara fisik sehingga penderitanya terlihat normal seperti tidak sedang terkana penyakit. Namun perlu diwaspadai walaupun dari luar penderita HIV tampak normal-normal saja, tetapi dia dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain dalam berbagai dalam berbagai cara yang mungkin juga tidak disadari oleh penderita itu.
Jika virus HIV telah masuk ke tubuh seseorang baru beberpa tahun kemudian virus ini akan mulai menyerang sistem kekebalan tubuh pada sel darah putih. Kekebalan tubuh seseorang yang terinfeksi HIV biasanya akan terus menerus dan kemudian hilang dalam kurun waktu sekitar 5 sampai 10 tahun. Setelah ekebalan tubuh seseorang menghilang maka penyakit akan mudah menghinggapi orang tersebut. Penyakit akan terus menerus hingga, sampai suatu saat muncul penyakit yang benar-benar berbahaya yang kemudian akan mengakibatkan kematian.
HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang yang bersangkutan untuk dapat berada di dalam tubuh manusia. Sedangkan di luar tubuh manusia, HIV sangat cepat mati. HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering. Dalam media kering HIV akan lebih cepat mati. HIV juga mudah mati oleh air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain. Karena HIV cepat mati di luar tubuh manusia, maka HIV tidak dapat menular lewat udara seperti virus lainnya, misalnya virus influenza. Virus influensa dapat hidup di udara bebas di sekeliling kita, sehingga penularan influensa dapat terjadi melalui udara.
Hubungan seksual secara anal (lewat dubur) paling berisiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka dibandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah. Dalam berhubungan seks vaginal, perempuan lebih besar risikonya daripada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina, kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV di cairan vagina atau darah tersebut, juga dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.
AIDS tidak menular, yang menular adalah HIV yaitu virus yang menyebabkan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam larutan darah, cairan sperma, dan cairan vagina sehingga dapat menular melalui kontak darah/ cairan tersebut.
HIV dapat menular melalui:
1.      Hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV. Hubungan seksual ini bisa homoseksual maupun heteroseksual.
2.      Alat jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV. Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama-sama oleh para pecandu narkotika akan mudah menularkan HIV diantara mereka bila salah satu diantaranya seorang pengidap HIV.
3.      Menerima tranfusi darah yang terinfeksi HIV.
4.      Tranmisi ibu ke anak
Hal ini dapat terjadi di utero selama minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat persalinan. Saat yang kritis terhadap penularan HIV adalah saat proses melahirkan karena HIV menular saat darah dan cairan vagina ibu kontak dengan darah dan cairan darah anaknya.
5.      Penularan HIV juga terjadi pada Susu Ibu atau ASI.
HIV tidak dapat menular melalui:
1.      Keringat, air liur
2.      Bersalaman
3.      Ciuman, senggolan, pelukan, dan kegiatan sehari-hari lainnya
4.      Gigitan nyamuk
5.      Makan dan minum bersama
6.      Pemakaian alat makan minum bersama
7.      Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan kolam renang
8.      Batuk, bersin
9.      Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
10.  HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada diluar tubuh.
11.  HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

Perjalanan infeksi HIV
Saat HIV sudah masuk ke dalam tubuh manusia, maka dimulailah masa inkubasi yang cukup lama, yaitu antara 7 sampai 10 tahun. Masa inkubasi dari suatu penyakit adalah masa antara masuknya suatu bibit penyakit ke dalam tubuh (infeksi) sampai mulainya orang tersebut menunjukkan tanda-tanda dan gejala-gejala sakitnya. Pada infeksi HIV, dari mulai masuknya HIV ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala-gejala AIDS berlangsung cukup lama yaitu seperti telah disebutkan, antara 7 sampai 10 tahun. Selama 7 sampai 10 tahun ini orang tersebut disebut pengidap HIV, yang disebut juga ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Pengidap HIV ini tampak seperti orang sehat lainnya, karena belum adanya gejala sakit apapun. Namun walaupun demikian, ía dapat menularkan HIV kepada orang lain. Selanjutnya setelah periode 7-10 tahun ini dilalui barulah timbul gejala-gejala AIDS, dan orang tersebut disebut penderita AIDS. Gejala-gejala dan tanda-tanda sakit munculnya secara bertahap, bertambah lama bertambah berat sampai akhirnya penderita meninggal dunia. Pada infeksi atau masuknya HIV ke dalam tubuh manusia dikenal adanya periode jendela (Window Period). Yaitu masa di mana orang tersebut telah terinfeksi HIV, tetapi bila dilakukan pemeriksaan darahnya maka belum menunjukkan hasil apa-apa (masih negatif) yang berarti zat anti (antibodi) terhadap HIV belum dapat terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium. Periode jendela ini biasanya berlangsung antara 1-6 bulan dari sejak mulainya infeksi. Namun satu hal yang perlu diingat adalah bahwa sejak masuknya HIV, seseorang telah menjadi pengidap HIV dan ia dapat menularkan HIV sepanjang hidupnya. Sehingga walaupun dalam masa periode jendela, orang tersebut sudah menjadi sumber penularan. Ia dapat menularkan virusnya kepada orang lain pada setiap kesempatan yang memungkinkan terjadinya penularan itu. Bila digambarkan maka skema perjalanan infeksi HIV adalah sebagai berikut :




                  

Tahapan infeksi HIV
Masa Inkubasi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Dalam beberapa literatur di katakan bahwa melalui transfusi darah masa inkubasi kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita homoseksual 2 -5 tahun, pada anak- anak rata – rata 21 bulan dan pada orang dewasa 60 bulan.
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:
Tahap 1: Periode Jendela
-          HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah.
-          Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat.
-          Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini.
-          Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan
Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
-          HIV berkembang biak dalam tubuh.
-          Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat.
-          Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV.
-          Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun, di negara berkembang lebih pendek).
Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
-          Sistem kekebalan tubuh semakin turun.
-          Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa diseluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll.
-          Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
Tahap 4: AIDS
-          Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah.
-          Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Ciri-ciri atau gejala penderita AIDS
Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai apakah seseorang telah tertular HIV, karena keberadaan virus HIV sendiri membutuhkan waktu yang cukup panjang (5 sampai 10 tahun hingga mencapai masa yang disebut fullblown AIDS).
Adanya HIV di dalam darah bisa terjadi tanpa seseorang menunjukan gejala penyakit tertentu dan ini disebut masa HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, maka dalam tes pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan kaena tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 3 - 6 bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya akan dideteksi oleh tes darah tersebut. Masa ini disebut window period (periode jendela) . Dalam masa ini , bila orang tersebut ternyata sudah mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walau pun belum bisa di deteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV kepada orang lain.
Secara umum, tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:
·         Demam : demam merupakan gejala awal terkena virus HIV, suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Pada gejala ini merupakan tahap virus masuk kedalam aliran darah dan bereplikasi dalam jumlah besar. sehingga terjadinya reaksi inflasi yang ada didalam tubuh. 
·         Kelelahan : kelelahan yang berlebihan adalah tanda efek dari sistem kekebalan tubuh yang aktif.
·         Otot Pegal, Nyeri Sendi, dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening : Pada tanda ini merupakan tanda yang biasa terjadi jika seorang terjangkit virus. sedangkan pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda bahwa sitem kekebalan tubuh sedang aktif.
·         Nyeri Tenggorokan dan Sakit Kepala : nyeri tenggorokan dan sakit kepala merupakan tanda bahwa antibodi tidak melawan virus HIV AIDS.
·         Ruam-Ruam Kulit : Ruam-ruam pada kulit yang seperti bisul-bisul kecil dan berwarna merah muda yang terasa gatal. Gejala ini memakan waktu yang panjang dan tak kunjung sembuh. bila ini terjadi segera hubungi dokter. 
·         Diare, Mual dan Muntah Kepanjangan : Pada gejala ini merupakan tanda bahwa bakteri dan kuman dapat masuk ke tubuh kita dengan mudah karna sistem imun kita sudah menurun. 
·         Turunnya Berat Badan : Jika berat badan anda menurun hingga 10% dan terjadi diare dan demam yang panjang biasanya dalam waktu 30 hari. 
·         Batuk Kering : batuk kering bila ini terjadi dalam waktu yang lama kira-kira satu minggu dan tak kunjung sembuh atau berkurang setelah meminum obat.
·         Pnuemonia dan Toksoplasmosis : Pnuemonia merupakan penyakit infeksi paru-paru, ini disebabkan oleh jamur dan biasanya terdapat pada seseorang yang sistem imunnya menurun, sedangkan Toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak, ini diakibatkan oleh sistem imun yang menurun.
·         Berkeringat Pada Malam Hari :  berkeringat pada malam hari merupakan tanda dari 50% orang yang pernah menderita penyakit AIDS, ini bukan karna suhu atau aktifitas berlebihan.
·         Perubahan Pada Kuku : kuku melengkung dan menebal serta terjadi perubahan warna seperti kehitaman dan kebiru-biruan. Penyebab dari tanda ini adalah terinfeksi jamur.
·         Bingung dan Sulit Berkonsentrasi : Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang disebabkan karna fungsi motorik tidak mampu berkordinasi dengan baik sehingga penderita tak mampu mengerakkan tangannya dan pada tahap ini tandanya adalah mudah lupa, marah, dan tersinggung.
·         Herpes di Mulut dan Alat Kelamin : Gejala ini merupakan infeksi pada stadium akhir.
·         Menstruasi Tidak Teratur : Lama datang bulan, ini terjadi karna jumlah darah yang semakin berkurang.
·         Infeksi Jaringan Kulit Rambut 

Gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi pada penyakit- penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Gejala penurunan kekebalan tubuh di tandai dengan mudahnya diserang penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. Maksudnya adalah penyakit yang disebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau parasit (yang bisa juga hidup dalam tubuh kita), yang bila sistem kekebalan tubuh baik kuman ini dapat dikendalikan oleh tubuh.

  2.2            Pencegahan HIV/AIDS
Hingga kini masih belum ditemukan obat yang dapat mengatasi dan mengobati HIV/AIDS secara signifikan. Yang dapat kita lakukan adalah melakukan usaha-usaha pencegahan penularan HIV. HIV (Human Immunodeviciency Syndrome), yaitu sebuah penyakit yang secara perlahan akan merusak kekebalan tubuh seseorang sehingga seseorang yang terjangkit HIV akan mudah terinfeksi, dan sakit yang tak kunjung sembuh. Untuk menghindari penularan HIV/AIDS kita dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
1.      Pencegahan Penularan melalui Hubungan Seksual
Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu pencegahan penularan melalui hubungan seksual memegang peranan paling penting. Untuk itu setiap orang perlu memiliki perilaku seksual yang aman dan bertanggungjawab, yaitu:
a.       Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah (Abstinence). Hubungan seksual hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah.
b.      Bila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan. sendiri, yaitu suami atau isteri sendiri. Tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah.
c.       Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam melakukan hubungan seksual harus menggunakan kondom secara benar dan konsisten.
Ketiga konsep pencegahan di atas ini dikenal dengan istilah ABC (Abstinence, Be faithful, Condom).
d.      Mempertebal iman dan takwa aagar tidak terjerumus ke dalam hubungan hubungan seksual diluar nikah.
e.       Jangan berganti-ganti pasangan seksual.
f.       Abstrinensi (tidak melakukan hubungan seks).
2.      Pencegahan Penularan Melalui Darah
Penularan HIV melalui darah menuntut kita untuk berhati-hati dalam berbagai tindakan yang berhubungan dengan darah maupun produk darah dan plasma.
a.       Transfusi darah
Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk transfusi tidak tercemar HIV. Perlu dianjurkan pada seseorang yang HIV (+) atau mengindap virus HIV dalam darahnya, untuk tidak menjadi donor darah. Begitu pula dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi, misalnya sering melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.
b.      Penggunaan produk darah dan plasma
Sama halnya dengan darah yang digunakan untuk transfusi, maka terhadap produk darah dan plasma (cairan darah) harus dipastikan tidak tercemar HIV.
c.       Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit. Penggunaan alat-alat seperti jarum, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik, perlu memperhatikan masalah sterilisasinya. Tindakan desinfeksi dengan pemanasan atau larutan desinfektan merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan. Cara mensterilkan alat-alat tersebut dapat dengan mencucinya dengan benar. Anda dapat memakai ethanol 70% atau pun pemutih. Caranya, sedot ethanol dengan jarum suntik tersebut, lalu semprotkan keluar. Hal ini dilakukan dua kali.
d.      Bersikap waspada pada jarum suntik dan alat bedah
Jarum suntik, pisau cukur, obat infus, dapat menularkan virus HIV pada tubuh yang sehat. Sebaiknya anda menghindari secara waspada pengunaan alat-alat ini pada tubuh anda. Pastikan bahwa setiap jarum suntik yang masuk pada tubuh anda adalah sterul dan bersih. Lakukan kewaspadaan dengan beberapa langkah berikut ini.
·         Gunakan jarum suntik sekali pakai.
·         Sterilkan segala peralatan bedah yang akan digunakan.
·         Hindari mengkonsumsi narkoba, karena penularan tertinggi adalah lewat jarum suntik yang digunakan dalam aktivitas narkoba.
·         Hindari mentato tubuh, apalagi mentato tubuh disembrang tempat yang tidak bisa dijamin steril dan bersih.

e.       Menghindari kontak darah dengan penderita HIV
HIV/AIDS dapat disebarkan melalui kontak darah lewat tranfusi melalui tubuh yang terinfeksi HIV dengan tubuh yang sehat. Juga dapat ditularkan melalui luka pada penderita HIV/AIDS kepada seseorang yang sehat. Oleh karena itu gunakan selalu pengaman seperti sarung karet jika anda berurusan dengan penderita HIV untuk mencegah anda tertular virus HIV/AIDS.

3.      Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak
Seorang ibu yang terinfeksi HIV, risiko penularan terhadap janin yang dikandungnva atau bayinya cukup besar, kemungkinannva sebesar 30-40 %. Risiko itu akan semakin besar bila si ibu telah terkena atau menunjukkan gejala AIDS. Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang sudah terinfeksi HIV dianjurkan untuk mempertimbangkan kembali tentang kehamilan. Risiko bagi bayi terinfeksi HIV melalui susu ibu sangat kecil, sehingga tetap dianjurkan bagi si ibu untuk tetap menyusukan bayi dengan ASI-nya. Sebaiknya wanita yang telah terinfeksi HIV dianjurkan untuk tidak hamil.

Melihat kondisi-kondisi di atas, yang bisa kita lakukan untuk pencegahan penyebaran HIV adalah berperilaku yang bertanggung jawab baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain, dan berperilaku sesuai dengan tuntutan norma agama dan sosial yang berlaku dimasyarakat. Di samping itu, menyebarkan informasi tentang HIV / AIDS adalah cara lain untuk melindungi teman, keluarga, dan lingkungan dari penyebaran HIV/AIDS. Hal ini dapat diwujudkan dalam kegiatan sederhana:
1.      Berikan informasi yang benar dan tepat yang sudah anda terima kepada lingkungan anda sendiri. Misalnya: keluarga, teman-teman, tetangga, dll.
2.      Jika dalam percakapan sehari-hari anda mendengar informasi yang salah tentang HIV/AIDS, langsung diperbaiki dengan cara yang benar.

Dalam lingkungan sekolah antar institusi pendidikan :
1.      Mengusulkan adanya diskusi dan seminar atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan pencegahan HIV/AIDS.
2.      Mengadakan kegiatan lain yang berkaitan dengan masalah HIV/AIDS, misalnya lomba poster, lomba mengarang, dan lain sebagainya.

Dari uraian di atas, kita mengetahui bahwa ada beberapa hal penting dalam mengurangi risiko terjadinya penularan HIV/AIDS:
1.      Tidak melakukan hubungan seks, bagi yang belum nikah.
2.      Selalu menghindarkan diri dari penggunaan obat-obat terlarang (narkotik, heroin, ganja, dan lain-lain).
3.      Menjauhkan diri dari minuman yang bisa memabukkan.
4.      Sebaiknya tidak menggunakan alat-alat seperti alat suntik, alat tindik, alat tatto, pisau cukur, atau sikat gigi bersama orang lain.
5.      Selalu membersihkan (mensterilkan) peralatan medis atau non medis, khususnva yang berhubungan dengan cairan tubuh manusia.
Siapapun Bisa terkena AIDS, jika prilakunya beresiko.Penampilan luar tidak menjamin bebas HIV. ODHA sering terlihat sehat dan merasa sehatJika belum belakukan tes HIV, ODHA tidak tau bahwa dirinya telah tertular HIV dan dapat menularkan HIV kepada orang lain.Tes HIV adalah satu-satunya cara mendapatkan kepastian tertular atau tidak.
Pencegahan HIV/AIDS bagi yang belum terinfeksi:
1.      Pahami HIV AIDS dan ajarkan pada orang lain. Memahami HIV/AIDS dan bagaimana virus ini ditularkan merupakan dasar untuk melakukan tindakan pencegaha, sebarkan pengetahuan ini ke orang lain seperti keluarga, sahabat dan kerabat.
2.      Ketahui status HIV/AIDS patner seks anda. Berhubungan seks dengan sembarangan orang menjadikan pelaku seks bebas ini sangat riskan terinfeksi HIV, oleh karena itu mengetahui status HIV/AIDS patner seks anda sangatlah penting.
3.      Gunakan jarum suntik yang baru dan steril (baik ketika berobat di RS, dokter, tatto atau ketika melakukan tindik). Penyebaran paling cepat HIV/AIDS adalah melalui penggunaan jarum suntiksecara bergantian dengan orang yang memiliki status HIV positif, penularan melalui jarum suntik sering terjadi pada IDU (Injection Drug User).
4.      Gunakan kondom berkualitas. Selain membuat ejakulasi lebih lambat, penggunaan kondom saat berhubungan seks cukup efektif mencegah penularan HIV/AIDS melalui seks.
5.      Lakukan sirkumsisi/khitan. Banyak penelitian pada tahun 2006 oleh National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa pria yang melakukan khitan memiliki resiko 53% lebih kecil daripada mereka yang tidak melakukan sirkumsisi/khitan.
6.      Lakukan tes HIV secara berkala. Jika anda tergolong orang dengan resiko tinggi, sebaiknya melakukan tes HIV secara teratur, minimal 1 tahun sekali.
Pencegahan HIV/AIDS bagi yang telah terinfeksi:
1.      Beritahu patner seks bahwa anda telah positif HIV/AIDS. Pemahaman patner seks terhadap status HIV sangatlah penting untuk antisipasi paska seks agar tidak menular ke yang lain.
2.      Jika anda hamil, segera konsultasikan dengan tim medis terdekat agar mendapat penanganan khusus, saat melahirkan melakukan operasi caesar dan bagi penderita HIV tidak disarankan untuk memberikan ASI pada bayinya.
3.      Hindari donor darah dan donor organ.
4.      Jangan biarkan orang lain memakai sikat gigi dan barang-barang pribadi lainnya, meskipun kemungkinan tertular melalui barang-barang pribadi ini sangat kecil, tapi tetap saja masih ada kemungkinan.
5.      Beritahukan status HIV/AIDS anda kepada orang yang terpercaya. Selain untuk melindungi orang lain, hal ini juga untuk memastikan bahwa anda mendapat perawatan dari orang tersebut.




BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. HIV merupakan penyakit yang sangat berbahaya, maka dari itu kita harus waspada terhadap virus tersebut. Sebaiknya kita tidak melakukan hal-hal yang dapat menularkan penyakit tersebut. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.

3.2     Saran
Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih pasangan hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap HIV / AIDS, karena selain dapat menular kepada diri kita sendiri juga dapat menular kepada janin dalam kandungan kita. Kita juga harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV.





DAFTAR PUSTAKA
Sumaryoto dan Nopembri, Soni. 2014. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas XI Semester 2. Jakarta: pusat kurikulum dan perbukuan. 

2 komentar:

  1. Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }

    BalasHapus
  2. Saya di sini untuk memberikan kesaksian saya bagaimana saya sembuh dari HIV, saya menghubungi HIV saya melalui pisau. Seorang teman saya menggunakan pisau untuk mengupas kuku jarinya dan menjatuhkannya di tempat dia menggunakannya, jadi setelah dia pergi saya tahu apa yang datang kepada saya, saya melihat kuku saya, kuku saya sangat panjang dan saya mengambil pisau yang dia hanya digunakan pada kukunya sendiri untuk memotong kuku jariku, karena aku mempertahankan namaku, aku melukai diriku sendiri secara keliru. Saya bahkan peduli tentang itu, jadi ketika saya sampai di rumah sakit minggu berikutnya ketika saya sakit dokter memberi tahu saya bahwa saya HIV positif, saya bertanya-tanya dari mana saya mendapatkannya jadi saya ingat bagaimana saya menggunakan pisau teman saya untuk memotong dari tangan saya jadi saya merasa sangat sedih di hati saya sampai-sampai saya bahkan tidak tahu harus berbuat apa, jadi suatu hari saya sedang melewati internet saya bertemu dengan kesaksian seorang wanita yang semuanya berbicara tentang bagaimana dia disembuhkan oleh seorang dokter bernama DR Imoloa jadi saya segera mengirim email ke dokter tersebut dan dia juga menjawab saya dan mengatakan kepada saya persyaratan yang akan saya berikan dan saya lakukan sesuai perintahnya, dia menyiapkan jamu untuk saya yang saya minum. Dia mengirimi saya pesan pada minggu berikutnya bahwa saya harus menjalani tes yang saya lakukan yang mengejutkan saya sendiri, saya menemukan bahwa saya HIV negatif. Ia juga telah menyembuhkan semua jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti: penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit Addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus, Penyakit Jamur Kuku, Kelumpuhan, Penyakit Celia, Limfoma , Depresi Mayor, Melanoma Maligna, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Artritis Reumatoid, Penyakit Alzheimer dan banyak lagi. Berkat dia sekali lagi dokter hebat yang menyembuhkan saya dr. Imoloa jadi Anda juga bisa email dia melalui drimolaherbalmademedicine@gmail.com atau whatsapp dia di + 2347081986098. / situs web- drimolaherbalmademedicine.wordpress.com. Tuhan memberkati Anda, Tuan.

    BalasHapus