Rabu, 13 Juli 2016

Laporan Penelitian Biologi "Pengaruh pH Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau"

PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 LEBONG SAKTI


MAKALAH BIOLOGI
PENGARUH pH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU

 DISUSUN OLEH KELOMPOK 4
OKTARIA SILVIANI
DILA TRI UTAMI
DELFI AGUSTRINA
ADINDA RAHMA KASIH
PUTRA APRIONO
KELAS : XII IPA 1
GURU PEMBIMBING : HENDRA ROZI, S.Pd


SMA NEGERI 1 LEBONG SAKTI

Jl. Lemeupit Kec Lebong Sakti Kode Pos 39164





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi. Penulisan laporan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini. Mudah-mudahan makalah Biologi ini bermanfaat bagi kita semua.


Lebong Sakti, Agustus 2015


                                                                                    Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................  i
DAFAR ISI  .................................................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................  1
1.1 Latar belakang...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................  2
1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................  2
1.4 Hipotesis .............................................................................................................  3
BAB II SISTEMATIKA KERJA............................................................................... 4
2.1 Alat dan Bahan.................................................................................................... 4
2.2 Langkah Kerja .....................................................................................................  4
BAB III HASIL DAN  PEMBAHASAN ...................................................................  6
3.1 Tabel Hasil Pengamatan Dan Pembahasan .........................................................  6
BAB IV PENUTUP .....................................................................................................  14
3.2 Kesimpulan .........................................................................................................  14
3.3 Saran ...................................................................................................................  14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................  15


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang melangsungkan kehidupannya. Seluruh organisme yang masih hidup melakukan pertumbuhan guna menambah massa, volume maupun tinggi tubuh organisme. Tidak terkecuali pada tanaman. Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang di kenal luas di daerah tropis. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering disebut kecambah. Kami memilih kacang hijau sebagai bahan uji coba praktikum kami, karena kacang hijau adalah tanaman yang mudah ditemukan, selain itu kacang hijau juga mengalami proses pertumbuhan yang cukup cepat dibandingkan dengan tanaman lain, sehingga kami dapat mengamati pertumbuhannya dengan cukup jelas.   
Dalam melangsungkan pertumbuhannya, selain membutuhkan cahaya dan air, pertumbuhan kacang hijau juga membutuhkan faktor lain, salah satunya adalah nilai pH tanah. Sebagai makhluk hidup, kita perlu belajar untuk mengetahui peranan pH terhadap pertumbuhan tanaman. Apabila konsentrasi H+ dalam tanah lebih banyak dari OH-, maka suasana tanah akan menjadi asam. Sebaliknya, apabila konsentrasi OH- lebih banyak daripada konsentrasi H+, maka suasana tanah menjadi basa. Apabila jumlah  konsentrasi H+ sama dengan jumlah konsentrasi OH-, maka tanah akan bersifat netral.
Apabila tanah terlalu asam atau terlalu basa, maka tanaman akan tumbuh kurang sempurna dan kemungkinan tanaman tidak tumbuh. Memang ada beberapa tanaman tertentu yang senang di tanah asam maupun basa. Ketersediaan unsur hara makro didalam tanah ini sedikit sedangkan hara mikro seperti Besi dan Alumunium tinggi. Hal ini mengakibatkan tanaman kekurangan hara dan keracunan. 
Secara teoritis, angka pH berkisar antara 1-14. Angka 1 berarti kepekatan ion Hidrogen di dalam tanah ada 10-1 atau 1/10 gmol/l. Tanah pada kepekatan ini sangat asam. Sementara angka 14 berarti kepekatan ion Hidrogennya 14-10 gmol/l. Tanah pada kepekatan ini sangat basa. Untuk melakukan uji coba ini kami memilih air cuka rumah sebagai penguji pengaruh pH asam, karena air cuka rumah memiliki pH sekitar 2,4 dan abu gosok sebagai penguji pengaruh pH basa karena memiliki pH 7 (netral). Hal ini kami lakukan karena air cuka dan abu gosok mudah ditemukan dikehidupan sehari-hari.
1.2  Rumusan Masalah
a.       Adakah pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ?
b.      Mengapa pH tanah mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau ?
c.       Bagaimana pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ?
1.3  Tujuan dan Manfaat
a.       Tujuan
-          Untuk mengetahui nilai pH yang baik bagi pertumbuhan kacang hijau
-          Mengetahui seberapa besar pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau


b.      Manfaat
-          Dapat memberikan pengetahuan kepada para pelajar dan petani  mengenai pH yang baik untuk pertumbuhan kacang hijau.
1.4  Hipotesis
Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu faktor eksternal yang memperngaruhi pertumbuhan kacang hijau, oleh karena itu jika pH tanah tidak sesuai maka kecambah itu akan terganggu pertumbuhannya. pH tanah yang baik untuk pertumbuhan kecambah, menurut kami sekitar pH 7, karena pH 7 tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa (netral). Sehingga tidak akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kecambah.



BAB II
SISTEMATIKA KERJA
2.1 Alat dan Bahan
a.       Alat                                                      
ü  Polibek 5 buah                             
ü  pH meter tanah
ü  Buku                                
ü  Label                                
ü  Pena
ü  Mistar       
b.      Bahan
ü  Tanah 5 macam
ü  Kacang hijau 10 biji
ü  Cuka 3 botol
ü  Abu 2 kantong plastik
ü  Air aqua                           
2.2  Langkah Kerja
a.       Siapkan 5 buah polibek
b.      Cari tanah dari sumber yang berbeda sebanyak 5 macam. Hal ini dilakukan untuk pengaturan nilai pH suatu tanah.
c.       Masukkan tanah ke dalam polibek yang telah disediakan untuk masing-masing tanah.
d.      Ukur nilai pH tanah dengan menggunakan alat pH meter tanah / pH tester
e.       Jika nilai pHnya sudah di ukur, tulis pada label yang telah disediakan kemudian tempelkan label tersebut disetiap polibek sesuai dengan nilai pHnya (Asam/netral/basa)
f.       Jika tanah yang di ukur pHnya tidak sesuai, maka lakukan manipulasi dengan menambahkan suatu zat, seperti cuka dan abu gosok
g.      Jika nilai pH tanah yang telah dimanipulasi sesuai, maka tempelkan kembali label dengan nilai pH yang sudah tepat.
h.      Tanamkan bibit kacang hijau di setiap polibek sebanyak 2 biji.
i.        Jika sudah selesai, tempatkan di tempat yang memiliki cahaya yang sama.
j.        Siram bibit yang sudah ditanam secara rutin 2 x sehari dengan jumlah yang sama.
k.      Lakukan pengamatan dan pengukuran terhadap pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
l.        Catat hasil pengukuran terhadap pertumbuhan kacang hijau.



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan Dan Pembahasan
a.       Tabel Hasil Pengamatan
No

Hari/tanggal
Keadaan Keasaman tanah terhadap Pertumbuhan Panjang batang (cm)
pH 10
pH 9
pH 7
pH 5,2
pH 4
1.
Kamis, 13-08-2015
0
0
0
0
0
2.
Jumat, 14-08-2015
0
0
0
0
0
3.
Sabtu, 15-08-2015
0
0
2
1
0
4.
Minggu, 16-08-2015
0
0
8,5
5,3
4
5.
Senin, 17-08-2015
0
0
11
7,5
7
6.
Selasa, 18-08-2015
0
0
11,5
9
9
7.
Rabu, 19-08-2015
0
0
12,5
11
11
8.
Kamis, 20-08-2015
0
0
13
12
12
9.
Jumat, 21-08-2015
0
0
14
13
13
10.
Sabtu, 22-08-2015
0
0
15,5
14
13,3
11.
Minggu, 23-08-2015
0
0
16
15
14
12.
Senin, 24-08-2015
0
0
16,5
16
15
13.
Selasa, 25-08-2015
0
0
18
17
15
14.
Rabu, 26-08-2015





Rata-rata
0
0
10,65
9,29
8,71

b.      Pembahasan Tabel Pengamatan
Hari Pertama
Semua polibag yang memiliki nilai pH yang berbeda belum ada kecambah yang tumbuh.
Hari Kedua
Semua polibag yang memiliki nilai pH yang berbeda belum ada kecambah yang tumbuh.
Hari ketiga
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau belum tumbuh. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) tumbuh kecambah kacang hijau dengan tinggi 1 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) tumbuh kecambah kacang hijau dengan tinggi 2 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu dengan pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Keempat
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh setinggi 4 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 5,3 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 8,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Kelima
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga 7 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 7,5 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 11 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Keenam
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga 9 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 9 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 11,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Ketujuh
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga 11 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 11 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 12,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Kedelapan
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga 12 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 12 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 13 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Kesembilan
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga 13 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 13 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 14 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Kesepuluh
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga 13,3cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 14 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 15,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Kesebelas
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga 14 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 15 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 16 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Keduabelas
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga 15 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 16 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 16,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.
Hari Ketigabelas
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tetap berada di 15 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau bertambah tinggi menjadi 17 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 17,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh. 

c.       Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman kacang hijau yang disiram setiap hari dengan jumlah yang sama dan mendapatkan intensitas cahaya yang juga sama  mulai berkecambah pada saat usia 3 hari meskipun tidak semua polibag. Pertumbuhan kecambah pada polibag dengan pH tanah 7 (netral) lebih cepat tumbuh dibandingkan polibag dengan tanah yang memiliki pH asam / basa. Pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara. Tanah yang memiliki pH netral (tidak terlalu asam/basa) memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman, yaitu mengandung unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman, seperti Nitrogen (N), Potassium/Kalium (K), dan Pospor (P). Zat-zat tersebut sangat diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit. Sehingga dalam proses perkecambahan tanaman akan tumbuh sempurna. Kacang hijau yang berada di tanah dengan pH 5,2 (asam) juga mengalami pertumbuhan, tetapi kurang sempurna dan pertumbuhannya lambat. Hal ini terjadi karena pada tanah asam, tanah didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P (fosfor), K (Kalium), S (surfur), Mg (Magnesium) dan Mo (Molibdenum) sehingga tanaman tidak dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam tanahnya banyak. Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga meracuni tanaman. Pada tanah asam, kandungan unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan Kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman. Hal ini yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan produksi tanaman. Polibag dengan pH tanah 4 (asam) tumbuh tidak sempurna daripada polibag pH  5,2. Apabila pH lebih rendah dari 4 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Konsentrasi Alumunium dan Besi yang tinggi pada tanah memungkinkan terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam bentuk Alumunium Fosfat. P yang terikat oleh Alumunium tidak dapat digunakan oleh tanaman. Tanaman yang ditanam pada tanah yang memiliki pH asam biasanya juga menunjukkan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen atau kekurangan magnesium. Selain itu, pH tanah asam memungkinkan terjadinya hambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur hara seperti N dan P dan mikroorganisme yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri tanah yang dapat bersimbiosis dengan leguminosa seperti Rhizobium atau bersimbiosis dengan tanaman non leguminosa seperti Frankia sehingga sering dijumpai daun-daun tanaman mengalami klorosis akibat kekurangan N. Hal ini menyebabkan tanaman kacang hijau menjadi kerdil dan tidak sempurna. Sedangkan tanaman kacang hijau yang ditanam dalam polibag dengan pH 9 dan 10 (basa) tidak tumbuh. Hal ini terjadi karena, tanah yang mengandung kebasaan yang tinggi biasanya tanah tersebut mengandung kadar Kalsium yang tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa sering sekali mengalami defisiesi P. Hal ini menyebabkan unsur P akan banyak terikat oleh Ca, sementara unsur mikro molibdenum berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan tanaman keracunan, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dalam keadaan tanah yang mengandung kebasaan yang tinggi.
 Dari pernyataan-pernyataan diatas, terbukti bahwa pertumbuhan kecambah sangat dipengaruhi oleh faktor pH tanah, berdasarkan penelitian jika kita menanam kecambah pada tanah yang terlalu asam/terlalu basa kecambah tidak akan tumbuh, meskipun tumbuh kecambah akan kurang sempurna. Kecambah akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 7 (netral).





BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh dari data yang terdapat pada tabel pengamatan pertumbuhan kecambah tersebut, dapat kita lihat bahwa pertumbuhan kecambah pada polibag 3 dengan pH 7 (netral) memerlihatkan pertumbuhan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan kecambah yang terdapat pada polibag 1 (pH 4) 2 (pH 5,2), 4 (pH 9), dan 5 (pH 10). Hal ini juga bisa dilihat dari perhitungan rata-rata pertumbuhan tinggi kecambah, yaitu pH 4 = 8,71 cm, pH 5,2 = 9,29 cm, pH 7 = 10,65 cm, pH 9 = 0, dan pH 10 = 0.
Dengan hasil pengamatan tersebut, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa pH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang hijau. Pertumbuhan kecambah yang lebih cepat adalah pada tanah yang memiliki pH tidak terlalu asam dan juga tidak terlalu basa, yaitu sekitar 6,5 - 7. Sedangkan tanah yang memiliki pH asam/basa yang tinggi, pertumbuhan kecambah akan terhambat dan tidak sempurna.

4.2   Saran
ü  Sebaiknya perlu diadakan penelitian ulang untuk lebih memperkuat hasil penelitian.
ü  Sebaiknya dilakukan penetian lebih lanjut untuk tanaman kacang hijau hingga tahap perkembangan dan menghasilkan buah.


DAFTAR PUSTAKA
http://annisaulthegunners.blogspot.com/2013/10/laporan-hasil-percobaan-pada-kacang.html?m=1





LAMPIRAN FOTO


pH 10

pH 4

pH 9

pH 5,2

pH 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar