Rabu, 13 Juli 2016

MAKALAH PRAKTIKUM ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT GLUKOSA

Kata Penghantar
Puji syukur kami kirimkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga hasil dari praktikum ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Praktek dalam suatu pelajaran kimia sangat penting karena untuk menyakinkan jawaban secara ilmiah, dengan adanya kerja kelompok dalam tugas praktek kimia bisa memudahkan untuk menjawab secara ilmiah sehingga dari setiap individunya yakin dari jawaban yang telah dibuktikan kebenarannya dalam praktek kimia tersebut.
Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi kita semua.
















Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................. 2
Bab I. Pendahuluan ............................................................................................. 3
            Latar Belakang........................................................................................ 3
            Tujuan .................................................................................................... 3
            Waktu dan Tempat ................................................................................. 3
            Alat dan Bahan ...................................................................................... 4
Bab II. Pembahasan .......................................................................................... 5
            Langkah Kerja ...................................................................................... 5
            Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 5
Bab III. Penutup ............................................................................................... 9
            Kesimpulan .......................................................................................... 9
            Saran ..................................................................................................... 9
Daftar Pustaka .................................................................................................. 10











Bab I. Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Secara garis besar gula termasuk dalam rangkaian karbohidrat. Karbohidrat ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu monosakarida, di sakarida dan poli sakarida.
Mono sakarida misalnya: glukosa,fruktosa, galaktosa
Disakarida misalnya fruktosa, maltosa, laktosa
Poli sakarida misalnya pati, selullosa, glikogen.
Rumus kimia glukosa adalah C6H12O6, artinya adalah bahwa glukosa tersusun 6 atom Carbon (C), 12 atom Hidrogen (H), 6 atom oksigen (O).
Jika 2 sendok makan gula putih (pasir) dilarutkan ke dalam segelas air, maka akan didapatkan larutan gula. Larutan dapat dikelompokkan atas larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Sedangkan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan nonelektrolit tidak menghantarkan arus listrik, telah dijelaskan oleh seorang ahli kimia swedia Svante August Arrhenius (1859-1927).

B.     Tujuan
1.      Mengetahui daya hantar listrik padatan/larutan senyawa glukosa/gula pasir
2.      Mengetahui daya kelarutan senyawa glukosa/gula pasir dalam pelarut polar atau nonpolar
C.     Waktu dan Tempat
Selasa, 22 Oktober 2013 bertempat di Lab. Fisika


D.    Alat dan Bahan
-          Glukosa/gula pasir (C6H12O6)  2 sendok
-          Gelas kimia          2 buah
-          Lampu LED         2 buah
-          Kabel                    secukupnya
-          Minyak sayur       secukupnya
-          Batang pengaduk/sendok
-          HVS














Bab II. Pembahasan
A.    Langkah Kerja
1.    Ambillah 1 sendok makan glukosa, letakkan dikertas HVS secara bertumpuk
2.    Sentuhlah tumpukan glukosa tersebut dengan ujung paku alat uji. Kedua ujung paku jangan saling bersentuhan. Perhatikan lampu alat uji (menyala/tidak menyala)
3.    Siapkan air dalam gelas kimia
4.    Masukkan glukosa yang sudah diuji tersebut kedalam air/gelas kimia, aduk-aduk. Perhatikan apa yang terjadi (larut/tidak larut).
5.    Masukkan kedua ujung paku kedalam larutan glukosa tersebut. Ujung paku jangan sampai bersentuhan. Perhatikan lampu alat uji (menyala/ tidak menyala)
6.    Lakukan hal yang sama cara kerja 1-5 mengunakan minyak sayur sebagai pengganti air.

B.     Hasil dan Pembahasan
Tabel Pengamatan Glukosa dengan Air
Aspek yang diamati
Glukosa padat
Air + Glukosa
Lampu
(terang/redup/mati)
Lampu mati
Lampu mati
Kelarutan
(larut/tidak larut)
Tidak larut
Larut




Tabel Pengamatan Glukosa dengan Minyak
Aspek yang diamati
Glukosa padat
Minyak + Glukosa
Lampu
(terang/redup/mati)
Lampu mati
Lampu mati
Kelarutan
(larut/tidak larut)
Tidak larut
Tidak larut

Larutan yang memberi nyala lampu merupakan larutan elektrolit sedangkan jika tidak ada reaksi atau perubahan apa-apa maka larutan tersebut merupakan larutan nonelektrolit.
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut elektrolit kuat dan larutan yang dibentuknya disebut larutan elektrolit kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut elektrolit lemah dan larutan yang dibentuknya disebut larutan elektrolit lemah.Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Contoh zat elektrolit yang terurai dalam air menjadi ion-ion:
NaCl (aq)                     →        Na+ + Cl-
            HCl (aq)                       →        H+ + Cl-
            H2SO4 (aq)                   →        2 H+ + SO42-
            NaOH (aq)                   →        Na+ + OH-
            CH3COOH (aq )           →        CH3COO - + H+
Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler. Contoh zat nonelektrolit yang tidak terurai menjadi ion-ion:
C6H12O6                    →        C6H12O6
            C2H5OH                    →        C2H5OH
            CO(NH2)2                 →        CO(NH2)2
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan nonelektrolit tidak menghantarkan arus listrik, telah dijelaskan oleh seorang ahli kimia dari Swedia Svante August Arrhenius (1859-1927).Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion.Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam suatu larutan disebut prosesionisasi.
Ketika diberi beda potensial, Ion yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda (+) sedangkan ion yang bermuatan positif bergerak menuju katoda (-) karena adanya perbedaan muatan. Aliran ion inilah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.
Senyawa sepetri glukosa dalam bentuk padatan maupun larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak mengalami ionisasi atau tetap dalam bentuk molekul. Larutan nonelektrolit terdiri atas zat-zat nonelektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.Contoh larutan non elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain.
              Ketika suatu zat dilarutkan dalam air, maka terdapat 3 kemungkinan yang terjadi yakni zat tersebut larut secara sempurna, larut sebagian dan tidak larut dalam air. Glukosa jika dilarutkan dalam pelarut polar (air) maka glukosa tersebut akan larut dalam air. Sedangkan jika glukosa dilarutkan dalam pelarut nonpolar (minyak) maka glukosa tidak akan larut dengan minyak.










Bab III. Penutup
Kesimpulan
Glukosa / gula pasir (C6H12O6) merupakan larutan nonelektrolit karena dari hasil percobaan glukosa tidak menghantarkan arus listrik, tidak terionisasi, lampu tidak menyala, dan tidak terdapat gelembung gas. Glukosa jika dilarutkan dalam pelarut polar (air) akan larut sedangkan dalam pelarut non polar (minyak) glukosa tidak larut.

Saran
Dalam melakukan suatu praktek kimia kita harus melakukannya dengan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan dalam percobaan dan mengamati dengan seksama percobaan tersebut sehingga kita mendapatkan jawaban yang benar secara ilmiah.









Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar