LAPORAN
KUNJUNGAN
Ke
PLTA MUSI
KEPAHIANG
Anggota Kelompok :
-
Adelina Efriyanti
-
Ardovi
-
Anugrah Mahotra
-
Katon Nurcahyo
-
Pedo Putra Wijaya
-
Sri Depi
-
Vivi Asrina Okiawati
Kelas : XII IPA 1
SMA
NEGERI 1 LEBONG SAKTI
2015-2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan kepada Allah SWT karena atas keridhoan-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas laporan mengenai kunjungan ke PLTA Musi yang dilaksanakan beberapa waktu
lalu ini dengan lancar. Adapun tugas laporan ini dibuat yakni untuk mengetahui
pembelajaran tentang ARUS LISTRIK yang sedang kami pelajari pada pelajaran
Fisika.
Laporan ini kami
buat berdasarkan hasil pendataan yang kami dapati dari bapak Sucipto dan
beberapa petugas yang lain atas kunjungan langsung ke PLTA Musi. Kami mohon
maaf sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan didalam laporan ini hal
itu dikarenakan kami yang memang belum begitu mengenal apa saja alat-alat yang
terdapat didalam PLTA.
Kami juga
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
sangat mengharapkan kritik dan sarannya agar laporan ini dapat diperbaiki
sedemikian sempurna dan tidak ada lagi kesalahan didalamnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR..................................................................................................
ii
DAFTAR ISI................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1
A.
Latar Belakang.....................................................................................................
1
B.
Tujuan Kegiatan...................................................................................................
2
C.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan...........................................................
2
D.
Metode Penyusunan Laporan...............................................................................
2
E.
Pelaksanaan (cerita) Kegiatan..............................................................................
3
BAB II Sejarah PLTA Musi.........................................................................................
5
BAB III Sistem Operasi PLTA
Musi...........................................................................
4
BAB IV Data dari MCH..............................................................................................
9
BAB V PENUTUP......................................................................................................
10
A.
Kesimpulan..........................................................................................................
10
B.
Saran....................................................................................................................
10
Daftar Pustaka..............................................................................................................
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Listrik telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat modern. Listrik
telah mengubah peradaban manusia menjadi lebih mudah, cepat, efisien, dan
produktif. Sejak pertama kali ditemukan, listrik terus mengalami perkembangan.
Hal ini terlihat dari usaha-usaha yang telah dan sedang dilakukan dalam
pengembangannya.
Pembangkitan energi listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar
generator sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik
tiga fasa. Energi mekanik yang diperlukan untuk memutar generator sinkron
didapat dari mesin penggerak generator atau biasa disebut penggerak mula.
Dengan berjalannya pertumbuhan infrastruktur dan ekonomi, kebutuhan
energi listrik Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat dengan
pesat hingga mencapai tiga kali lipat. Selain itu, pembangkit listrik yang
digunakan Indonesia saat ini untuk memenuhi
kebutuhan energi listriknya, sebagian besar juga merupakan pembangkit listrik
yang berbahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara. Apabila
Indonesia terus bergantung dengan sumber energi ini, tentu saja hal ini bukan
pilihan yang bijaksana karena hanya akan menimbulkan permasalahan dikemudian
hari akibat persediaan bahan bakarnya di dunia yang terbatas.
Cadangan
sumber energi yang berasal dari fosil diperkirakan hanya akan bertahan sampai
40 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk batu
bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya
kebutuhan energi dunia dari tahun ketahun, serta tuntutan untuk melindungi bumi
dari pemanasan global/polusi lingkungan menjadikan tantangan buat Indonesia
untuk segera menguasai teknologi baru sumber energi yang terbarukan.
Di
antara sumber energi alternatif yang tersedia saat ini yang banyak dikembangkan
di dunia (seperti tenaga nuklir, angin, air, gelombang air laut, surya,
tenaga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-energi), pembangkit listrik tenaga
air (PLTA) adalah salah satu pembangkit listrik yang dapat dikembangkan di
Indonesia untuk skala mikro dan mini untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah.
PLTA telah
berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa
puluh abad yang lalu. Yunani tercatat sebagai negara pertama yang
memanfaatkan tenaga air untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Pada akhir
tahun 1999, tenaga air yang sudah berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar
2650 TWh, atau sebesar 19 % energi listrik yang terpasang di dunia.
Indonesia mempunyai
potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW).
Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari
jumlah energi pembangkitan PT PLN.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang
dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit
listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang
digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.
Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya listrik yang berhubungan
dengan pembelajaran fisika pada BAB Arus Listrik, maka dari itu diadakan suatu
penelitian pada salah satu pembangkit untuk melihat bagaimana sebenarnya proses
pembangkitan listrik itu terjadi.
B. Tujuan
Kegiatan
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan kunjungan ke PLTA Musi ini, yaitu:
-
Untuk
menambah wawasan dan pengalaman siswa tentang pembangkit energi listrik.
-
Untuk
mengetahui bagaimana proses terjadinya listrik.
C. Waktu
dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegatan ini dilaksanakan pada:
Tempat : PLTA Musi Desa Ujan Mas Kecamatan Ujan Mas
Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
Hari/Tanggal :
Kamis, 18 Februari 2016
D. Metode
Penyusunan Laporan
Laporan ini disusun berdasarkan peninjauan langsung ke lapangan
(lokasi), melalui data-data yang diperoleh ketika kunjungan dan melalui
internet yang berkaitan dengan lokasi kunjungan diadakan.
E. Pelaksanaan
(Cerita) Kegiatan
Pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2016 kami siswa dan siswi kelas XII
IPA 1 dan XII IPA 2 SMA Negeri 1 Lebong Sakti melakukan suatu kunjungan ke PLTA
Musi. Kami berangkat dari sekolah pukul 07.00 WIB, perjalanan dilakukan dengan
menggunakan bis. Ukuran bis yang kecil menyebabkan sebagian dari kami
kekurangan kursi sehingga yang tidak mendapatkan kursi harus berdiri, demi
menjaga solidaritas dan kekompakan akhirnya sebagian besar dari kami memutuskan
untuk berdiri selama perjalanan berlangsung. Selama perjalanan kami bernyanyi
ria meskipun suara kami tidak sebagus penyanyi sesungguhnya. Alhamdulillah
dalam perjalanan tidak ada dari kami yang mabuk darat dan selamat sampai
ditujuan. Perjalanan kami berlangsung sekitar 3 jam, kami sampai disana pukul
10.00 WIB. Sesampainya kami disana, kami menunggu pak Enggus meminta izin
kepada petugas disana untuk menuju MCH (Main Control House). Ternyata
perjalanan menuju ke MCH cukup jauh dengan jalan yang berliku-liku dan menurun.
Setiap tikungan jalan yang dilalui kami selalu bersorak ria yang menandakan
betapa semangatnya kami saat itu. Pada sisi kiri jalan kami melihat ada banyak
piramid-piramid yang menjulang tinggi. Sesampainya di MCH, kami dikumpulkan dan
berbaris rapi untuk diberi pengarahan oleh bapak Sucipto dkk. Setelah diberi
pengarahan kami dibagi menjadi dua kelompok yaitu IPA 1 dan IPA 2, yang satunya
pergi menuju ke ruang mesin dan yang satunya lagi tetap tinggal di MCH,
kebetulan kami IPA 1 yang mendapat giliran pertama untuk menuju ke ruang mesin.
Untuk menuju ke ruang mesin kami menggunakan bis karena jaraknya yang cukup
jauh. Sesampainya di depan ruang mesin kami diberi peringatan sedikit
bahwasanya ada beberapa larangan yang harus ditaati, yaitu:
1 1. Orang
yang memiliki gangguan pernapasan (asma) dilarang masuk.
2 2. Wanita
yang sedang datang bulan juga dilarang masuk dikarenakan mistis disini masih
kuat.
Maka dari itu ada beberapa
teman kami yang tidak bisa masuk kedalam ruang mesin. Untuk masuk ke dalam
ruang mesin kami masih tetap menggunakan bis dengan melewati terowongan gelap
yang menuju bawah tanah sepanjang ±13 km. Udara disana cukup minim sehingga
pernapasan sedikit terganggu. Ketika turun dari bis kami terperangah ternyata
eh ternyata ruangan tersebut sangat luas seperti mall tapi udaranya tidak
sedingin di mall. Kami diarahkan oleh bapak Sucipto untuk masuk ke dalam dan
melihat-lihat seperti apa alat dan mesin yang ada di PLTA, ternyata eh ternyata
lagi alat dan mesin disana begitu besar dan tinggi. Kami diajak berkeliling
ruangan dan dijelaskan alat-alat apa saja yang ada disana serta fungsinya. Terakhir
kami masuk ke ruang control mesin.
Disini kami bertukar posisi
dengan anak IPA 2, kami kembali menuju ke MCH untuk mendapat informasi lebih
lanjut disana. Selesai dari MCH kami berangkat menuju bendungan air, di situ kami
mengakhiri semua perjalanan kami di PLTA Musi.
Selesai
dari PLTA Musi kami pergi menuju ke wisata Suban, dan sibuk dengan kegiatan
masing-masing seperti pergi berkeliling ataupun selfi-selfi. Pukul 17.00 WIB
kami berangkat menuju ke rumah masing-masing.
BAB II
Sejarah PLTA
Musi
Rekomendasi pembangunan berdasarkan hasil studi pendahuluan
tentang pembangunan sumber-sumber tenaga air suatu daerah pada tahun 1965,
sehingga pekerjaan lebih lanjut terhadap rencana pembangunannya dan studi hidro
potensial pada tahun 1981-1983. Implementasi pelaksanaan pembangunan
dikoordinasi oleh PT PLN (Persero) Pikitring Sumbangsel, Babel, Sumbar dan Riau
dan perkembangannya diawali langsung oleh PT PLN (Persero) proyek PLTA Musi
yang berkedudukan di Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang
Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan knjungan ke PLTA Musi
juga didapat sedikit data mengenai sejarah PLTA Musi yakni Pengoperasian PLTA Musi dilakukan pada tahun 2006 dan
serah terimanya tahun 2007. PLTA Musi
sempat tidak beroperasi karena kekurangan dana, pada masa ibu Megawati sebagai
Presiden Indonesia beliau memerintahkan agar PLTA Musi kembali dioperasikan.
BAB III
Sistem Operasi
PLTA Musi
Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi merupakan pembangkit listrik dengan bendung type
“Run of River (RoR)” dengan gedung pembangkit (Power House) berada 400 m
dibawah tanah yang memanfaatkan aliran sungai Musi disebelah hulu dan
pembuangan akhir ke aliran sungai Simpang Aur disebelah hilir. Untuk
menggerakkan turbin, pembangkit ini mengambil air dari Sungai Musi berkisar
6 meter kubik per detik atau 6.000 liter per detik.
Daya terpasang sebesar 3 x 70 MW (210 MW), akan mampu
membangkitkan energi listrik sebesar 1,140 GWh/tahun dan merupakan PLTA besar
pertama yang dibangun di Provinsi Bengkulu. Daya listrik yang dibangkitkan PLTA
Musi untuk memenuhi dan mensuplai kebutuhan listrik seluruh wilayah Sumatera
melalui Interkoneksi Jaringan Transmisi 150 kV/275 kVuntuk wilayah bagian
Selatan maupun Utara.
Secara garis besar terdapat 4 ruang di Power House,
yaitu:
1)
The
Basis room, yaitu ruang cooling water atau air pendingin. Diseluruh bagian dialiri aliran air yang
digunakan untuk banyak kepentingan seperti: keperluan kelajuan
peralatan-peralatan listrk, untuk konsumsi air minum, dan banyak fasilitas lain
yang digunakan terutama untuk pendingin turbin generator.
2)
The
Turbin Room, yaitu ruangan mekanika yang termasuk elemen utama yang didalamnya
terdapat banyak alat-alat seperti turbin, runner, kompresor, dan masih banyak
lagi.
3)
The
Generator Room, yaitu ruangan tempat keluarnya tegangan dari generator. Di
ruangan ini terdapat CT (Capasitas Factor), PT (Potensial Transformator), Fire
Protection yaitu untuk melindungi apabila terjadi kebakaran Fire Protection ini dapat mengindikasi dimana
tempat terjadinya kebakaran dengan memberikan sinyal.
4)
The
Control Room, yaitu tempat untuk melihat indikasi peralatan-peralatan yang
berfungsi atau yang biasa disebut Parameter.
Sebelum beroperasi kita harus mengetahui beberapa hal
yaitu:
-
Mengetahui
kondisi level air, level air ini dipantau di tempat yang bernama Inteke DAM.
Ada beberapa level, yaitu: low level 557,50 apabila berada dilow level ini
butuh untuk dihentikan, middle level 587,50, dan high level diatas 579,10.
Level ini digunakan untuk memulai pembangkit
-
Setelah
semua unit di start kan, secara garis besar terjadi perubahan potensial air, potensial energi
tadi masuk kedalam penstok dengan adanya aliran sehingga kuat potensial berubah
menjadi perubahan kinetik. Perubahan kinetik tersebut masuk ke dalam turbin dan
berubah menjadi mekanik. Pada turbin terdapat poros, poros tersebut disambung pada
poros generator. Dengan adanya penyambungan dari tempola putaran turbin tadi
sehingga menimbulkan dislistrik GGL (Gaya Gerak Listrik). Dengan itu dia
mempunyai banyak elemen, generator mempunyai banyak elemen CT, PT. dengan timbulnya arus yang tinggi
tegangan yang tinggi sehingga tidak bisa dibaca, sangat-sangat tinggi ditambah
dengan peralatan-peralatan CT, PT sehingga dia bisa mengukur seberapa besar
karetrespormator atau potensialnya itu.
Sesudah keluar tegangan dia akan dipararel, adapun syarat-syarat pararel
generator yaitu frekuensi sama tegangan sama massa sama setelah semua syarat
terpenuhi maka dia akan terpararelkan dan akan hidup termasuk juga CB 150/11 kV
masuk kedalam trafo kemudian ditransmisikan ke 150 kV yang berada di MCH
kemudian ditansmisikan ke Pekalongan (nama tempat) diterima trafo sebesar 60
mpA.
Pada ruangan pendingin terdapat banyak alat-alat
seperti motor, screner, dan banyak lagi. Disana terdapat 2 buah cooling water system
yang satunya beroperasi dan yang satunya standby, jadi apabila terjadi kerusakan maka secara
otomatis operasi pada alat tersebut akan change up pada alat yang satunya lagi.
Pipa atau cassing, cassing up dan cassing down ada
pula yang namanya inlenfarm yang bentuk dalamnya seperti roda. Antara cassing
up dan cassing down tekanannya harus seimbang jadi apabila tidak seimbang maka
inlenfarm akan terbuka secara mudah
Compressor, alat ini fungsinya mirip seperti alat
penambah angin.
Freshering inlenfarm didalamnya terdapat udara pada
bagian atas dan oli pada bagian bawah, kegunaan alat ini yaitu untuk memberikan
tekanan pada hidrolik inlenfarm. Ketika level oli pada indikasi rendah kita
dapat menaikkannya dengan cara membuang sedikit udara hingga batas yang
diperlukan.
Operasi di PLTA Musi ini selain diatur secara manual
yaitu secara langsung dari alat yang bersangkutan, pengoperasiannya juga dapat
dilakukan dengan cara operasi remote (jarak jauh) melalui ruang kontrol yang
menggunakan unit computer untuk mengatur/mengawasi operasinya mesin pembangkit.
Unit computer ini akan menampilkan parameter pada mesin-mesin yang sedang
bekerja dan alat ini terhubung langsung dengan yang ada di MCH.
BAB IV
Data dari MCH
Berikut ini beberapa data yang berhasil kami rangkum
dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ketika berada di MCH (Main Control
House) sebagai berikut.
·
Alat-alat
yang ada di PLTA Musi sebagian berasal dari dalam negeri dan sebagiannya lagi
berasal dari luar negeri. Pengendali utamanya berasal dari Jepang
·
Dana
yang digunakan oleh PLTA Musi ternyata dana pinjaman (hutang) dan saat ini
masih dalam pembayaran pinjaman tersebut dan juga berasal dari dana PLN
·
Operasional
pada PLTA Musi yaitu 24 jam dengan sistem kerja trip, ada trip pagi dari jam
08.00 – 16.00 WIB, trip sore dari jam 16.00-24.00 WIB, trip malam jam
24.00-08.00 WIB
·
Pemeliharaan
dan administrasi dilakukan dari hari Senin-Jumat selama 8 jam dari jam
07.30-16.00 WIB. Pemeliharaan bisa dilakukan diluar jam kerja apabila terjadi
masalah
·
Dalam
penerimaan pegawai, sebelum pegawai tersebut ditempatkan sudah dilakukan
testing terlebih dahulu kemudian dilakukan pelatihan, dalam pekerjaannya juga
masih dilakukan pemantauan dan diberi pelatihan lagi sampai benar-benar
menguasai
·
Power
House diletakkan dibawah tanah karena berdasarkan tenaga yang ingin
dibangkitkan yaitu 210 MW dibutuhkan ketinggian air 400 m maka dari itu power
Housenya berada 400 m dibawah tanah
·
Pembuatan
terowongan dilakukan dengan cara menggunakan dynamite, kemudian bagian yang
telah diledakkan diber semen lalu dilanjutkan.
·
Pernah
terjadi konflik antara PLTA Musi dengan masyarakat mengenai air pembuangan,
PLTA Musi mengambil air yang berasal dari sungai Musi tetapi airnya tidak
dikembalikan lagi ke sungai Musi tetapi dibuang ke tempat lain yaitu ke Utara.
Awalnya aliran sungai itu kecil karena adanya penambahan air dari pembuangan
PLTA Musi sehingga menyebabkan air sungai itu meluap dan merendam rumah warga.
·
Pembersihan
atau pemeliharaan mesin-mesin dilakukan secara bertahap yaitu pemeliharaan
harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
PLTA
Musi berlokasi di Desa Ujan Mas Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang,
Bengkulu.
·
PLTA
Musi memanfaatkan aliran sungai Musi sebagai pembangkit listrik.
·
Ada
4 ruang utama yang ada di Power House, yaitu: Basis Room, Turbin Room,
Generator Room, dan Control Room.
·
Pada
Power House terdapat alat-alat serta mesin-mesin yang saling terhubung satu
sama lain untuk menghasilkan tegangan listrik.
B. Saran
Demikian laporan
ini dibuat berdasarkan kunjungan langsung ke PLTA Musi, apabila didalam membuat
laporan ini kurang baik dan kurang sempurna kami mohon kritik dan sarannya agar
laporan ini bisa menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka
Berdasarkan kunjungan langsung ke PLTA Musi
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.