Selasa, 17 Mei 2016

Laporan Kunjungan Ke PLTA Musi


LAPORAN KUNJUNGAN
Ke PLTA MUSI
KEPAHIANG


Anggota Kelompok :
-         Adelina Efriyanti
-         Ardovi
-         Anugrah Mahotra
-         Katon Nurcahyo
-         Pedo Putra Wijaya
-         Sri Depi
-         Vivi Asrina Okiawati

Kelas : XII IPA 1


SMA NEGERI 1 LEBONG SAKTI
2015-2016




­KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas keridhoan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan mengenai kunjungan ke PLTA Musi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu ini dengan lancar. Adapun tugas laporan ini dibuat yakni untuk mengetahui pembelajaran tentang ARUS LISTRIK yang sedang kami pelajari pada pelajaran Fisika.
Laporan ini kami buat berdasarkan hasil pendataan yang kami dapati dari bapak Sucipto dan beberapa petugas yang lain atas kunjungan langsung ke PLTA Musi. Kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan didalam laporan ini hal itu dikarenakan kami yang memang belum begitu mengenal apa saja alat-alat yang terdapat didalam PLTA.
Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya agar laporan ini dapat diperbaiki sedemikian sempurna dan tidak ada lagi kesalahan didalamnya.

Penyusun




  

                                                                                                  

DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
        A.    Latar Belakang..................................................................................................... 1
        B.     Tujuan Kegiatan................................................................................................... 2
        C.     Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan........................................................... 2
        D.    Metode Penyusunan Laporan............................................................................... 2
        E.     Pelaksanaan (cerita) Kegiatan.............................................................................. 3
BAB II Sejarah PLTA Musi......................................................................................... 5
BAB III Sistem Operasi PLTA Musi........................................................................... 4
BAB IV Data dari MCH.............................................................................................. 9
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 10
        A.    Kesimpulan.......................................................................................................... 10
        B.     Saran.................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 11




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Listrik telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat modern. Listrik telah mengubah peradaban manusia menjadi lebih mudah, cepat, efisien, dan produktif. Sejak pertama kali ditemukan, listrik terus mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dari usaha-usaha yang telah dan sedang dilakukan dalam pengembangannya.
Pembangkitan energi listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar generator sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik tiga fasa. Energi mekanik yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesin penggerak generator atau biasa disebut penggerak mula.
Dengan berjalannya pertumbuhan infrastruktur dan ekonomi, kebutuhan energi listrik Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat dengan pesat hingga mencapai tiga kali lipat. Selain itu, pembangkit listrik yang digunakan Indonesia saat ini untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya, sebagian besar juga merupakan pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara. Apabila Indonesia terus bergantung dengan sumber energi ini, tentu saja hal ini bukan pilihan yang bijaksana karena hanya akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari akibat persediaan bahan bakarnya di dunia yang terbatas.
Cadangan sumber energi yang berasal dari fosil diperkirakan hanya akan bertahan sampai 40 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk batu bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia dari tahun ketahun, serta tuntutan untuk melindungi bumi dari pemanasan global/polusi lingkungan menjadikan tantangan buat Indonesia untuk segera menguasai teknologi baru sumber energi yang terbarukan.
Di antara sumber energi alternatif yang tersedia saat ini yang banyak dikembangkan di dunia (seperti tenaga nuklir, angin, air,  gelombang air laut, surya, tenaga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-energi), pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu pembangkit listrik yang dapat dikembangkan di Indonesia untuk skala mikro dan mini untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah.
PLTA telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu. Yunani tercatat sebagai negara pertama yang memanfaatkan tenaga air untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Pada akhir tahun 1999, tenaga air yang sudah berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar 2650 TWh, atau sebesar 19 % energi listrik yang terpasang di dunia.
Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari jumlah energi pembangkitan PT PLN.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.
Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya listrik yang berhubungan dengan pembelajaran fisika pada BAB Arus Listrik, maka dari itu diadakan suatu penelitian pada salah satu pembangkit untuk melihat bagaimana sebenarnya proses pembangkitan listrik itu terjadi.

B.     Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan kunjungan ke PLTA Musi ini, yaitu:
-          Untuk menambah wawasan dan pengalaman siswa tentang pembangkit energi listrik.
-          Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya listrik.

C.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegatan ini dilaksanakan pada:
Tempat                   : PLTA Musi Desa Ujan Mas Kecamatan Ujan Mas Kabupaten   Kepahiang, Bengkulu.
Hari/Tanggal         : Kamis, 18 Februari 2016

D.    Metode Penyusunan Laporan
Laporan ini disusun berdasarkan peninjauan langsung ke lapangan (lokasi), melalui data-data yang diperoleh ketika kunjungan dan melalui internet yang berkaitan dengan lokasi kunjungan diadakan.
  
E.     Pelaksanaan (Cerita) Kegiatan
Pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2016 kami siswa dan siswi kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 SMA Negeri 1 Lebong Sakti melakukan suatu kunjungan ke PLTA Musi. Kami berangkat dari sekolah pukul 07.00 WIB, perjalanan dilakukan dengan menggunakan bis. Ukuran bis yang kecil menyebabkan sebagian dari kami kekurangan kursi sehingga yang tidak mendapatkan kursi harus berdiri, demi menjaga solidaritas dan kekompakan akhirnya sebagian besar dari kami memutuskan untuk berdiri selama perjalanan berlangsung. Selama perjalanan kami bernyanyi ria meskipun suara kami tidak sebagus penyanyi sesungguhnya. Alhamdulillah dalam perjalanan tidak ada dari kami yang mabuk darat dan selamat sampai ditujuan. Perjalanan kami berlangsung sekitar 3 jam, kami sampai disana pukul 10.00 WIB. Sesampainya kami disana, kami menunggu pak Enggus meminta izin kepada petugas disana untuk menuju MCH (Main Control House). Ternyata perjalanan menuju ke MCH cukup jauh dengan jalan yang berliku-liku dan menurun. Setiap tikungan jalan yang dilalui kami selalu bersorak ria yang menandakan betapa semangatnya kami saat itu. Pada sisi kiri jalan kami melihat ada banyak piramid-piramid yang menjulang tinggi. Sesampainya di MCH, kami dikumpulkan dan berbaris rapi untuk diberi pengarahan oleh bapak Sucipto dkk. Setelah diberi pengarahan kami dibagi menjadi dua kelompok yaitu IPA 1 dan IPA 2, yang satunya pergi menuju ke ruang mesin dan yang satunya lagi tetap tinggal di MCH, kebetulan kami IPA 1 yang mendapat giliran pertama untuk menuju ke ruang mesin. Untuk menuju ke ruang mesin kami menggunakan bis karena jaraknya yang cukup jauh. Sesampainya di depan ruang mesin kami diberi peringatan sedikit bahwasanya ada beberapa larangan yang harus ditaati, yaitu:
1          1. Orang yang memiliki gangguan pernapasan (asma) dilarang masuk.
2          2. Wanita yang sedang datang bulan juga dilarang masuk dikarenakan mistis disini masih kuat.
Maka dari itu ada beberapa teman kami yang tidak bisa masuk kedalam ruang mesin. Untuk masuk ke dalam ruang mesin kami masih tetap menggunakan bis dengan melewati terowongan gelap yang menuju bawah tanah sepanjang ±13 km. Udara disana cukup minim sehingga pernapasan sedikit terganggu. Ketika turun dari bis kami terperangah ternyata eh ternyata ruangan tersebut sangat luas seperti mall tapi udaranya tidak sedingin di mall. Kami diarahkan oleh bapak Sucipto untuk masuk ke dalam dan melihat-lihat seperti apa alat dan mesin yang ada di PLTA, ternyata eh ternyata lagi alat dan mesin disana begitu besar dan tinggi. Kami diajak berkeliling ruangan dan dijelaskan alat-alat apa saja yang ada disana serta fungsinya. Terakhir kami masuk ke ruang control mesin.
Disini kami bertukar posisi dengan anak IPA 2, kami kembali menuju ke MCH untuk mendapat informasi lebih lanjut disana. Selesai dari MCH kami berangkat menuju bendungan air, di situ kami mengakhiri semua perjalanan kami di PLTA Musi.
Selesai dari PLTA Musi kami pergi menuju ke wisata Suban, dan sibuk dengan kegiatan masing-masing seperti pergi berkeliling ataupun selfi-selfi. Pukul 17.00 WIB kami berangkat menuju ke rumah masing-masing.


BAB II
Sejarah PLTA Musi
Rekomendasi pembangunan berdasarkan hasil studi pendahuluan tentang pembangunan sumber-sumber tenaga air suatu daerah pada tahun 1965, sehingga pekerjaan lebih lanjut terhadap rencana pembangunannya dan studi hidro potensial pada tahun 1981-1983. Implementasi pelaksanaan pembangunan dikoordinasi oleh PT PLN (Persero) Pikitring Sumbangsel, Babel, Sumbar dan Riau dan perkembangannya diawali langsung oleh PT PLN (Persero) proyek PLTA Musi yang berkedudukan di Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan knjungan ke PLTA Musi juga didapat sedikit data mengenai sejarah PLTA Musi yakni Pengoperasian PLTA Musi dilakukan pada tahun 2006 dan serah terimanya   tahun 2007. PLTA Musi sempat tidak beroperasi karena kekurangan dana, pada masa ibu Megawati sebagai Presiden Indonesia beliau memerintahkan agar PLTA Musi kembali dioperasikan.



BAB III
Sistem Operasi PLTA Musi

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi merupakan pembangkit listrik dengan bendung type “Run of River (RoR)” dengan gedung pembangkit (Power House) berada 400 m dibawah tanah yang memanfaatkan aliran sungai Musi disebelah hulu dan pembuangan akhir ke aliran sungai Simpang Aur disebelah hilir. Untuk menggerakkan turbin, pembangkit ini mengambil air dari Sungai Musi berkisar 6 meter kubik per detik atau 6.000 liter per detik.
Daya terpasang sebesar 3 x 70 MW (210 MW), akan mampu membangkitkan energi listrik sebesar 1,140 GWh/tahun dan merupakan PLTA besar pertama yang dibangun di Provinsi Bengkulu. Daya listrik yang dibangkitkan PLTA Musi untuk memenuhi dan mensuplai kebutuhan listrik seluruh wilayah Sumatera melalui Interkoneksi Jaringan Transmisi 150 kV/275 kVuntuk wilayah bagian Selatan maupun Utara.
Secara garis besar terdapat 4 ruang di Power House, yaitu:
1)      The Basis room, yaitu ruang cooling water atau air pendingin.  Diseluruh bagian dialiri aliran air yang digunakan untuk banyak kepentingan seperti: keperluan kelajuan peralatan-peralatan listrk, untuk konsumsi air minum, dan banyak fasilitas lain yang digunakan terutama untuk pendingin turbin generator.
2)      The Turbin Room, yaitu ruangan mekanika yang termasuk elemen utama yang didalamnya terdapat banyak alat-alat seperti turbin, runner, kompresor, dan masih banyak lagi.
3)      The Generator Room, yaitu ruangan tempat keluarnya tegangan dari generator. Di ruangan ini terdapat CT (Capasitas Factor), PT (Potensial Transformator), Fire Protection yaitu untuk melindungi apabila terjadi kebakaran  Fire Protection ini dapat mengindikasi dimana tempat terjadinya kebakaran dengan memberikan sinyal.
4)      The Control Room, yaitu tempat untuk melihat indikasi peralatan-peralatan yang berfungsi atau yang biasa disebut Parameter.
Sebelum beroperasi kita harus mengetahui beberapa hal yaitu:
-          Mengetahui kondisi level air, level air ini dipantau di tempat yang bernama Inteke DAM. Ada beberapa level, yaitu: low level 557,50 apabila berada dilow level ini butuh untuk dihentikan, middle level 587,50, dan high level diatas 579,10. Level ini digunakan untuk memulai pembangkit
-          Setelah semua unit di start kan, secara garis besar terjadi  perubahan potensial air, potensial energi tadi masuk kedalam penstok dengan adanya aliran sehingga kuat potensial berubah menjadi perubahan kinetik. Perubahan kinetik tersebut masuk ke dalam turbin dan berubah menjadi mekanik. Pada turbin terdapat poros, poros tersebut disambung pada poros generator. Dengan adanya penyambungan dari tempola putaran turbin tadi sehingga menimbulkan dislistrik GGL (Gaya Gerak Listrik). Dengan itu dia mempunyai banyak elemen, generator mempunyai banyak elemen  CT, PT. dengan timbulnya arus yang tinggi tegangan yang tinggi sehingga tidak bisa dibaca, sangat-sangat tinggi ditambah dengan peralatan-peralatan CT, PT sehingga dia bisa mengukur seberapa besar karetrespormator atau potensialnya itu.  Sesudah keluar tegangan dia akan dipararel, adapun syarat-syarat pararel generator yaitu frekuensi sama tegangan sama massa sama setelah semua syarat terpenuhi maka dia akan terpararelkan dan akan hidup termasuk juga CB 150/11 kV masuk kedalam trafo kemudian ditransmisikan ke 150 kV yang berada di MCH kemudian ditansmisikan ke Pekalongan (nama tempat) diterima trafo sebesar 60 mpA.

Pada ruangan pendingin terdapat banyak alat-alat seperti motor, screner, dan banyak lagi. Disana terdapat 2 buah cooling water system yang satunya beroperasi dan yang satunya standby, jadi  apabila terjadi kerusakan maka secara otomatis operasi pada alat tersebut akan change up pada alat yang satunya lagi.
Pipa atau cassing, cassing up dan cassing down ada pula yang namanya inlenfarm yang bentuk dalamnya seperti roda. Antara cassing up dan cassing down tekanannya harus seimbang jadi apabila tidak seimbang maka inlenfarm akan terbuka secara mudah
Compressor, alat ini fungsinya mirip seperti alat penambah angin.
Freshering inlenfarm didalamnya terdapat udara pada bagian atas dan oli pada bagian bawah, kegunaan alat ini yaitu untuk memberikan tekanan pada hidrolik inlenfarm. Ketika level oli pada indikasi rendah kita dapat menaikkannya dengan cara membuang sedikit udara hingga batas yang diperlukan.
Operasi di PLTA Musi ini selain diatur secara manual yaitu secara langsung dari alat yang bersangkutan, pengoperasiannya juga dapat dilakukan dengan cara operasi remote (jarak jauh) melalui ruang kontrol yang menggunakan unit computer untuk mengatur/mengawasi operasinya mesin pembangkit. Unit computer ini akan menampilkan parameter pada mesin-mesin yang sedang bekerja dan alat ini terhubung langsung dengan yang ada di MCH.



BAB IV
Data dari MCH
Berikut ini beberapa data yang berhasil kami rangkum dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ketika berada di MCH (Main Control House) sebagai berikut.
·         Alat-alat yang ada di PLTA Musi sebagian berasal dari dalam negeri dan sebagiannya lagi berasal dari luar negeri. Pengendali utamanya berasal dari Jepang
·         Dana yang digunakan oleh PLTA Musi ternyata dana pinjaman (hutang) dan saat ini masih dalam pembayaran pinjaman tersebut dan juga berasal dari dana PLN
·         Operasional pada PLTA Musi yaitu 24 jam dengan sistem kerja trip, ada trip pagi dari jam 08.00 – 16.00 WIB, trip sore dari jam 16.00-24.00 WIB, trip malam jam 24.00-08.00 WIB
·         Pemeliharaan dan administrasi dilakukan dari hari Senin-Jumat selama 8 jam dari jam 07.30-16.00 WIB. Pemeliharaan bisa dilakukan diluar jam kerja apabila terjadi masalah
·         Dalam penerimaan pegawai, sebelum pegawai tersebut ditempatkan sudah dilakukan testing terlebih dahulu kemudian dilakukan pelatihan, dalam pekerjaannya juga masih dilakukan pemantauan dan diberi pelatihan lagi sampai benar-benar menguasai
·         Power House diletakkan dibawah tanah karena berdasarkan tenaga yang ingin dibangkitkan yaitu 210 MW dibutuhkan ketinggian air 400 m maka dari itu power Housenya berada 400 m dibawah tanah
·         Pembuatan terowongan dilakukan dengan cara menggunakan dynamite, kemudian bagian yang telah diledakkan diber semen lalu dilanjutkan.
·         Pernah terjadi konflik antara PLTA Musi dengan masyarakat mengenai air pembuangan, PLTA Musi mengambil air yang berasal dari sungai Musi tetapi airnya tidak dikembalikan lagi ke sungai Musi tetapi dibuang ke tempat lain yaitu ke Utara. Awalnya aliran sungai itu kecil karena adanya penambahan air dari pembuangan PLTA Musi sehingga menyebabkan air sungai itu meluap dan merendam rumah warga.
·         Pembersihan atau pemeliharaan mesin-mesin dilakukan secara bertahap yaitu pemeliharaan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
·         PLTA Musi berlokasi di Desa Ujan Mas Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
·         PLTA Musi memanfaatkan aliran sungai Musi sebagai pembangkit listrik.
·         Ada 4 ruang utama yang ada di Power House, yaitu: Basis Room, Turbin Room, Generator Room, dan Control Room.
·         Pada Power House terdapat alat-alat serta mesin-mesin yang saling terhubung satu sama lain untuk menghasilkan tegangan listrik.

B.     Saran
Demikian laporan ini dibuat berdasarkan kunjungan langsung ke PLTA Musi, apabila didalam membuat laporan ini kurang baik dan kurang sempurna kami mohon kritik dan sarannya agar laporan ini bisa menjadi lebih baik.



Daftar Pustaka
Berdasarkan kunjungan langsung ke PLTA Musi




2 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  2. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    BalasHapus